Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Potensi Peningkatan Produksi Batu Bara dari Tambang Skala Kecil

Pemerintah perlu memperhatikan kegiatan operasi tambang batu bara dengan skala menengah ke bawah untuk menekan potensi kelebihan produksi pada tahun ini.
Aktivitas di area pertambangan batu bara PT Adaro Indonesia, di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, Selasa (17/10)./JIBI-Nurul Hidayat
Aktivitas di area pertambangan batu bara PT Adaro Indonesia, di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, Selasa (17/10)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah perlu memperhatikan kegiatan operasi tambang batu bara dengan skala menengah ke bawah untuk menekan potensi kelebihan produksi pada tahun ini.

Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia mengatakan tingginya harga batu bara sejak tahun lalu membuat produsen berpotensi meningkatkan kembali produksinya. Hal tersebut ditambah dengan tambang-tambang baru yang mulai beroperasi tahun ini.

Menurutnya, yang perlu mendapat perhatian adalah tambang-tambang dengan skala menengah ke bawah. Pasalnya, tambang-tambang tersebut tergolong cepat menyesuaikan tingkat produksinya dengan pergerakan harga batu bara.

Di sisi lain, tambang-tambang tersebut umumnya dioperasikan pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang pengawasannya berada di tangan provinsi. Pemerintah pusat pun sulit mengawasi secara langsung.

"Biasanya yang cepat menaikkan itu tambang-tambang yang skala menengah atau kecil. Ini susah juga dikontrol daerah," katanya kepada Bisnis, Jumat (16/2/2018).

Menurutnya, tambang-tambang 'musiman' tersebut pasti memanfaatkan momentum harga tinggi untuk menggenjot produksinya.

Berdasarkan data dari Kementerian ESDM, HBA Febuari 2018 ditetapkan senilai US$100,69 per ton atau naik 5,39% dari HBA Januari senilai US$95,54 per ton. HBA tersebut jadi yang tertinggi sejak Desember 2016 yang berada pada level US$101,69 per ton.

Sebelum Desember 2016 tersebut, HBA terakhir kali menyentuh level US$100 per ton pada Mei 2012, tepatnya US$102,12 per ton. Setelah itu, harga batu bara terus merosot hingga akhirnya mulai bangkit pada pertengahan 2016.

Jika dirata-ratakan, dalam dua bulan pertama 2018 ini HBA telah berada pada level US$98,12 per ton atau berada di atas rata-rata HBA sepanjang 2017 senilai US$85,92 per ton. Apalagi jika dibandingkan dengan rata-rata HBA pada 2016 yang hanya senilai US$61,84 per ton.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lucky Leonard
Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper