Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Transjakarta Andalkan Karoseri Lokal

Pengadaan bus Transjakarta mengandalkan tujuh karoseri yang secara rutin memasok kendaraan untuk mengangkut penumpang.
Salah satu bus Transjakarta yang diproduksi di Karoseri Laksana, Ungaran, Rabu (14/2/2018).
Salah satu bus Transjakarta yang diproduksi di Karoseri Laksana, Ungaran, Rabu (14/2/2018).

Bisnis.com, JAKARTA—Pengadaan bus Transjakarta mengandalkan tujuh karoseri yang secara rutin memasok kendaraan untuk mengangkut penumpang.

Wijanarko, Direktur Teknik & Fasilitas Transjakarta, mengatakan salah satu perusahaan yang menjadi mitra adalah Karoseri Laksana. Bus pertama Transjakarta yang diproduksi melalui Laksana adalah bus gandeng dengan sasis Scania yang sudah beroperasi sejak 2015.

"Dengan semakin banyak jumlah bus Transjakarta, jumlah penumpang semakin meningkat dari 2015 sebanyak 102 juta naik jadi 144 juta penumpang pada tahun lalu. Kami berharap dengan bus yang dilengkapi teknologi modern, ke depan masyarakat yang menggunakan transportasi publik semakin banyak," katanya.

Saat ini, Transjakarta fokus menambah bus jenis low entry yang akan beroperasi di jalur reguler, atau tidak masuk ke jalur busway. Armada bus low entry akan menjadi pengganti bus kota dan berfungsi sebagai feeder atau pengumpan.

Sementara itu, Iwan Arman, Direktur Utama Karoseri Laksana, mengatakan perusahaan memiliki kapasitas terpasang sebesar 1.500 unit per tahun, tetapi baru terpakai sekitar 80% atau 1.200 unit per tahun.

"Kami harus efisiensi waktu supaya utilisasi bisa full. Ke depan kami akan berusaha menyelesaikan satu unit bus standar dalam 30 hari dari saat ini selama 40 hari hingga 45 hari," jelasnya.

Sejak 7 tahun lalu, Laksana telah berinvestasi untuk pengembangan teknologi berbasis komputer sekitar Rp200 miliar. Dengan teknologi ini, komponen-komponen yang dibutuhkan bisa diproduksi lebih cepat dan presisi dibandingkan dengan dikerjakan secara manual.

Karoseri ini menggunakan material yang berasal dari dalam negeri, seperti baja tulangan yang berasal dari PT Krakatau Steel Tbk., sedangkan untuk pelat baja yang digunakan untuk bodi bus masih diimpor dari Jepang dan Korea Selatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper