Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia berpeluang meningkatkan kerja sama ekonomi secara lebih komprehensif dengan Inggris, khususnya pada sektor industri.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengungkapkan pihaknya mendorong para pelaku usaha dari negara tersebut yang tergabung dalam Kadin Inggris (British Chamber/Britcham), untuk dapat memperluas usaha dan menambah investasinya di Tanah Air.
“Sebagian dari mereka sudah ada yang investasi di Indonesia. Kami berharap, melalui BritCham, kerja sama perdagangan Indonesia dan Inggris ikut meningkat,” ujarnya dalam keterangan resmi saat menghadiri Britcham Breakfast Meeting di Jakarta, Selasa (13/2/2018).
Dalam pertemuan tersebut Airlangga mengungkapkan bahwa sejumlah pelaku usaha Inggris memberikan masukan dan apresiasi kepada pemerintah Indonesia yang telah berupaya menciptakan iklim investasi yang baik dalam pengembangan sektor industri.
“Ada beberapa masukan terkait dengan industryvalue chain agar industri kita semakin kompetitif di tingkat global,” ujarnya.
Selain itu, dia juga menyebut bahwa pelaku usaha Inggris mengharapkan konsistensi kegiatan penelitian dan pendidikan vokasi agar dapat mendukung daya saing industri di dalam negeri.
“Kemudian, mereka juga menanyakan keterkaitan sektor industri dan energi. Itu yang menjadi salah satu tantangan yang ada, pertumbuhan sektor industri harus bisa compatible dengan sektor energi,” paparnya.
Inggris merupakan mitra dagang ke-4 terbesar bagi Indonesia di Eropa dengan nilai kerja sama mencapai US$2,48 miliar pada 2016. Pada tahun yang sama, Inggris juga merupakan negara dengan investor terbesar ke-2 dari Eropa dengan nilai komitmen sekitar US$306 juta.
Adapun, ekspor utama Indonesia ke Inggris mencakup produk alas kaki, mesin elektrik dan perlengkapannya, serta barang dari kayu. Sementara itu, impor dari Inggris didominasi oleh produk permesinan dan peralatan medis.