Bisnis.com, JAKARTA—Sebanyak tiga kawasan ekonomi khusus (KEK) akan mulai beroperasi pada tahun ini.
"Ada 3, yaitu KEK Arun Lhokseumawe, KEK Tanjung Kelayang dan KEK Galang Batang," ujar Sekretaris Dewan Nasional KEK Enoh Suharto Pranoto di Jakarta, Senin (12/2/2018).
KEK Arun merupakan kawasan yang berada di Lhokseumawe, Aceh Utara dan akan dijadikan pusat industri petrokimia, energi, agro industri pendukung ketahanan pangan dan logistik. PT Patriot Nusantara Aceh menjadi pihak pengelola dan pembangun kawasan ini.
KEK Tanjung Kelayang akan menjadi pusat pariwisata dan KEK Galang Batang menjadi pusat industri pengolahan bauksit.
"Di Galang Batang pengelolanya PT Bintan Alumina Indonesia," katanya.
Kawasan Galang Batang ditetapkan sebagai KEK pada 12 Oktober 2017 melalui Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2017. KEK ini berlokasi di Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau dan memiliki luas lahan sebesar 2.333,6 hektare.
KEK Galang Batang diperkirakan akan menarik investasi senilai Rp36,25 triliun selama 6 tahun ke depan dan menyerap tenaga kerja sebanyak 23.200 orang.
Sementara itu, KEK Tanjung Kelayang ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2016, pada 15 Maret 2016, dengan luas lahan sebesar 324,4 hektare. Kawasan Tanjung Kelayang akan dibangun secara bertahap, dengan dilandasi oleh konsep heritage.
Pada tahap I yang telah dilakukan proses ground breaking, sedang dibangun The Kapitein House resort dengan target beroperasi pada 17 Agustus 2018 seluas 7,4 hektare. Selanjutnya pada tahap II akan dibangun dengan konsep Kota Agung yang Sirna berdesain Majapahit Heritage seluas 25,38 hektare.
Sebanyak tiga investor asing telah menandatangani kerja sama dengan Belitung Maritime yang menjadi konsorsium pengelola KEK Tanjung Kelayang. Ketiga perusahaan asing tersebut adalah China Harbour Engineering Company, PT Accor Asia Pacific Corporation Indonesia, dan Starwood Asia Pasific Hotels and Resort.