Bisnis.com, JAKARTA - PT KAI (Persero) bersama dengan PT Railink, PT Waskita Karya, dan PT Angkasa Pura II akan menyiapkan tim posko untuk memantau lintasan jalur kereta Bandara Soetta (KA Basoetta), terutama di area timbunan tinggi sepanjang 2,5 kilometer yang ada di jalur ini untuk menjamin keselamatan dan kelancaran perjalanan KA Basoetta.
Hal ini sebagai antisipasi atas peristiwa tanah longsor di jalur antara Stasiun Kereta Bandara Soekarno-Hatta dan Batu Ceper, tepatnya di terowongan kendaraan Jalan Perimeter Selatan.
Terhadap persitiwa ini, PT Angkasa Pura II (Persero), PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan PT Waskita Karya (Persero) menyatakan duka cita dan simpati yang medalam terhadap korban dan keluarga korban. ketiga BUMN ini juga bersinergi memberikan santunan terhadap korban baik yang meninggal maupun kepada korban yang sedang dirawat.
Santuan terhadap korban diberikan oleh PT AP II, PT KAI dan PT Waskita Karya baik biaya perawatan untuk korban yang selama di rumah sakit maupun biaya pemberangkatan dan pemakaman korban yang meninggal ke kampung halamannya di Serang, Banten.
Di samping itu, Edi Sukmoro selaku Direktur Utama KAI juga menawarkan kepada korban yang selamat dan keluarga terdekat dari korban yang meninggal untuk diberikan kesempatan menjadi pegawai PT KAI.
“Kami PT KAI juga menyatakan duka cita medalam bagi korban dan keluarga atas atas peristiwa ini. Kami menyampaikan permohonan maaf atas kejadian yang mengakibatkan gangguan pada perjalanan KA. Untuk sementara, demi keselamatan dan keamanan, perjalanan KA Basoetta dibatalkan sampai jalur dinyatakan aman dan akan diinformasikan lebih lanjut,” ujar Edi pada Selasa (6/2/2018).
Pasca insiden tersebut, Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Marsekal Madya Muhammad Syaugi mengatakan proses evakuasi terhadap korban bencana longsor di underpass Jalan Perimeter Selatan, Bandara Soekarno-Hatta pada Senin (5/2/2018) telah diselesaikan pada Selasa (6/4/2018) pukul 07.00 WIB.
Pertolongan terhadap korban dilakukan oleh Tim Gabungan, diantaranya menerjunkan tiga eskavator untuk menggali timbunan tanah, empat unit ambulans untuk bersiap-siaga serta mobil kebakaran. Saat ini, di lokasi kejadian sedang dilakukan aktivitas pembersihan tanah longsoran yang dipandu tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor).