Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) menyatakan tak masalah dengan adanya pembatasan jam operasional truk di jalan tol Jakarta - Cikampek.
Wakil Ketua Umum Aptrindo Kyatmaja Lookman mengatakan pihaknya sudah menyiapkan strategi jika pembatasan operasional truk mulai diberlakukan.
“Kita harus berangkat lebih pagi, karena kita tak ada jalur alternatif lain. Kalau mobil kecil banyak [alternatif], tapi kalau mobil besar malah saingan sama motor. Dari pada [jumlah] kecelakaan naik kita pilih lebih awal atau menunggu,” kata Kyatmaja pada Selasa (6/2/2018).
Kementerian Perhubungan dalam waktu dekat akan menerbitkan Permenhub tentang pembatasan kendaraan untuk mengurangi kepadatan di jalan tol Jakarta-Cikampek akibat pembangunan jalan layang tol.
Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengatakan beleid tersebut akan diterbitkan pada pekan ini. “Permenhubnya pekan ini selesai,” kata Budi.
Dalam hal ini, Budi mengatakan nantinya jam operasional angkutan barang, truk, akan dibatasi mulai pukul 06.00 sampai 09.00 WIB.
Untuk bus dan truk hanya akan menggunakan lajur satu dan dua. Sementara itu, untuk truk sumbu tiga nantinya dilarang melintasi jalan tol Jakarta - Cikampek. “Itu sudah kami buat PM nya mudah-mudahan pekan ini PM nya selesai.”
Kemenhub juga mengatur distribusi lalu lintas kendaraan pribadi melalui ganjil genap dengan menggunakan peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) soal ganjil genap.
Saat ini jalan tol Jakarta-Cikampek sedang menerapkan sistem kerja paralel untuk pengerjaan konstruksi kelas berat.
Proyek pengerjaan tersebut meliputi erection steel box girder di Km 45, erection pier head paralel dengan erection steel box girder di Karawang Barat, cor slab lantai jembatan di km 46, erection pier head segmental dari Km 32 sampai Cikarang Timur.