Bisnis.com, JAKARTA – PT PAL Indonesia mendapatkan fasilitas kredit sebesar US$200 juta atau setara dengan Rp2,7 triliun dari Korea Selatan.
Direktur Utama PAL Indonesia Budiman Saleh mengatakan sejumlah dana tersebut nantinya digunakan untuk memenuhi belanja dalam menyokong kegiatan produksi perseroan. “Kami mendapatkan dana tersebut dari supplier credit asal Korea Selatan,” ujarnya di Jakarta, Rabu (7/2/2018).
Selain itu, Budi juga mengaku perusahaan yang dipimpinnya telah menyepakati kerja sama dengan PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) dan PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) terkait fasilitas keuangan sebesar Rp1 triliun. “Jadi total sekitar Rp3,7 triliun,” ungkapnya.
Baca Juga
Dalam kesempatan yang sama, dia juga membeberkan perihal fokus perusahaan pelat merah tersebut untuk melakukan restrukturisasi finansial, seperti restrukturisasi utang dan belanja. “Sehingga kami bisa mendapatkan kemudahan dari perbankan serta fasilitas nonperbankan lainnya. Jadi dapatlah kami kredit dari supplier,” imbuhnya.
Sebelumnya, hubungan BUMN asal Surabaya tersebut dengan Negara Ginseng cukup akrab. Hal tersebut didasari pada kerja sama PAL Indonesia dengan pabrikan Korea Selatan, Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering dalam membangun kapal selam. Direncanakan, produksi kapal selama itu sendiri bakalan rampung pada tahun ini.