Bisnis.com, JAKARTA - PT PAL Indonesia (Persero) memproyeksi terjadi peningkatan kontrak kerja menjadi Rp4,2 triliun sepanjang tahun ini.
Direktur Utama PAL Indonesia Budiman Saleh mengungkapkan target tersebut tumbuh jika dibandingkan dengan realisasi kontrak yang berhasil dicapai perseroan pada 2017.
“Dengan penetrasi yang kami lakukan sampai Desember 2017 sudah membuahkan hasil carry over kontrak sekitar Rp3,9 triliun,” sebutnya di Jakarta, Rabu (7/2/2018).
Peningkatan nilai kontrak tersebut diharapkan bisa diraih, terutama dari produk-produk andalan seperti adalah kapal Strategic Sealift Vessel (SSV) serta kapal cepat rudal (KCR).
Selain itu, amanat UU Nomor 16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan dan Keputusan Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) Nomor 12 Tahun 2013 diharapkan membuat perusahaan asal Kota Pahlawan tersebut dapat meningkatkan posisi strategis sebagai lead integrator kapal kombatan.
“Kalau kapalnya adalah kapal perang, maka dalam UU itu diamanatkan kepada PT PAL. Tetapi, kalau hanya sekedar kapal yang dikasih senapan mesin dan lain-lain itu bisa BUMN maupun swasta,” terang Budiman.