Bisnis.com, JAKARTA-- Kecelakaan dalam pembangunan proyek infrastruktur akhir-akhir ini sering terjadi.
Akademisi UnikaSoegijapranata Semarang, Djoko Setijowarno menuturkan salah satu faktor penyebab kecelakaan tersebut adalah SOP yang sering disepelekan.
"Terkadang, SDM nya melalaikan prosedur, karena dianggap sudah biasa, jadi pentingnya pengawasan ketat di setiap item kegiatan," kata Djoko, Minggu (4/2).
Dalam hal ini, Djoko menuturkan untuk itu konsultas pengawas harus peduli kepada keselamatan pekerja antara lain budaya keselamatan, sistem kerja yang mendukung , pengalaman perusahaan dan orang-orang yang langsung terlibat sangat penting.
Sementara itu, Komite Keselamatan Konstruksi menyatakan masih menginvestigasi robohnya alat angkat proyek pada pembangunan double trackkereta api di Jatinegara, Jakarta Timur.
Menurut Danis, Komite masih melakukan verifikasi di lapangan untuk mengetahui penyebab kecelakaan tersebut.
Baca Juga
"Iya [masih investigasi]. Mereka sejak pagi tadi sudah di lapangan," katanya.
Danis mengatakan temuan yang didapatkan komite yang terbentuk akhir bulan lalu tersebut nantinya akan dilaporkan kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basoeki Hadimoeljono.
"Yang terpenting apa penyebab terjadinya kecelakaan tersebut dan nantinya kami laporkan kepada Menteri PUPR," ujar Danis yang juga Kepala Balitbang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tersebut.
Kecelakaan konstruksi yang semula diberitakan sebagai crane roboh itu terjadi pada Minggu pagi. Launching girder proyek double track kereta api di Jatinegara, Jakarta Timur ambruk saat petugas tengah menaikkan bantalan rel. Kontraktor dalam pekerjaan tersebut adalah PT Hutama Karya (Persero).
Lokasi kejadian berada di pinggir rel kereta api RT014/RW07 Kelurahan Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (4/2/2018) sekitar pukul 05.00 WIB. Saat kejadian, kondisi cuaca tengah hujan deras.
Akibatnya, terdapat lima korban dalam kecelakaan tersebut. Dua diantaranya tewas ditempat dan tiga lainnya dirawat di Rumah Sakit. Belakangan, dua korban lainnya juga dinyatakan meninggal dunia di Rumah Sakit Premiere, Jatinegara dan Rumah Sakit Hermina.