Bisnis.com, JAKARTA - Adanya dua harga batu batu bara dikhawatirkan memicu penyelundupan komoditas tersebut ke luar negeri.
Presiden Direktur Adaro Energy Tbk. Garibaldi Thohir mengatakan, usulan penerapan harga khusus batu bara untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dalam negeri perlu dipikirkan secara matang. Menurutnya, adanya dua harga bisa menimbulkan distorsi.
"Kita harus mempertimbangkannya secara saksama. Kalau ada dua harga itu kan ada distrosi. Kalau ada distorsi berpotensi ada penyelundupan. Tapi kita bahas B to B nanti sama PLN bagaimana," ujarnya bertemu dengan Menteri ESDM Ignasius Jonan dan PT PLN (Persero) di kantor Kementerian ESDM, Senin (5/2/2018).
Selain itu, dampak terhadap cadangan batu bara pun perlu diperhitungkan. Dia menjelaskan harga memang bisa diturunkan, tapi cadangan pun akan cepat habis.
Dia melanjutkan penerimaan negara pun bisa terdampak apabila harga batu bara ditekan. Salah satunya dari sisi penerimaan negara bukan pajak (PNBP).
"Kita ada kontribusi dalam bentuk PNBP dan pajak. Kalau PKP2B Generasi I yang besar-besar itu [pajak] sampai 45%. Jadi, komponennya banyak," tuturnya.
Adapun usulan harga khusus tersebut masih terus dibahas oleh produsen batu bara, PT PLN (Persero), dan pemerintah dalam hal ini Kementerian ESDM.