Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah mendorong dua bandara yakni Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar dan Bandara Internasional Frans Kaisiepo Biak, Papua mengembangkan diri dengan fasilitas industri perawatan dan perbaikan pesawat (Maintenance, Repair, and Overhaul/MRO).
Direktur Jenderal (Dirjen) Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) I Gusti Putu Suryawirawan menyampaikan keberadaan MRO di dua kawasan bandara ini akan meningkatkan efisiensi bisnis penerbangan di Indonesia. Pasalnya, kebutuhan pesawat di kawasan Indonesia Timur lebih tinggi karena akses terhadap transportasi darat lebih sulit.
"Keberadaan industri MRO di dua bandara ini cukup penting untuk efisiensi biaya perawatan," katanya melalui keterangan resmi, Jumat (2/2/2018).
Putu mengatakan industri perawatan pesawat dalam negeri mengalami pertumbuhan sebesar 9% dalam 5 tahun terakhir. Dengan potensi ini, maka industri perawatan pesawat merupakan bisnis yang menjanjikan.
"Oleh karena itu, harus bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya," tegasnya.
Putu menyatakan MRO juga dapat digunakan untuk perawatan helikopter, yang menjadi salah satu transportasi udara utama kawasan Indonesia Timur.
Kemenperin akan memfasilitasi serta menginformasikan kepada para investor mengenai potensi bisnis ini. Saat ini, sudah ada beberapa industri MRO yang telah terintegrasi dengan bandara, seperti di Bintan dan Kertajati.