Bisnis.com, JAKARTA – Konsumsi pakan selama 2017 melemah mengonfirmasi penurunan produksi udang tahun lalu.
Berdasarkan data sementara Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT), penjualan pakan udang 2017 hanya 330.000 ton, turun 13,2% dari realisasi tahun sebelumnya yang mencapai 380.295 ton.
Ketua Divisi Akuakultur GPMT Haris Muhtadi mengatakan faktor utama yang mengurangi konsumsi pakan udang adalah perubahan tambak plasma CP Prima menjadi tambak mandiri. Konsekuensinya, eks petambak plasma bebas mengelola tambak budidaya masing-masing, termasuk mengatur pakan.
“Sebagian tambak itu memang dikerjakan oleh pihak lain, tetapi tetap tidak mengerek konsumsi pakan,” katanya.
Selain itu, penyakit kotoran putih (white feces syndrome) menyerang beberapa sentra produksi udang.
GPMT sempat memproyeksi permintaan pakan udang 2017 tumbuh 5%-8% dari penjualan tahun sebelumnya 380.295 ton, digerakkan oleh ekspansi di beberapa sentra udang, seperti Jawa Barat, Lampung, dan Sulawesi Barat.
Namun, tanda-tanda pelemahan konsumsi mulai terlihat setelah kinerja penjualan pakan udang semester I/2017 anjlok 37,3% (year on year) dengan penjualan hanya 124.494 ton.
“Farm CP [CP Prima] internal yang dalam kondisi normal bisa menyerap [pakan udang]] 100.000 ton per tahun, sekarang nol,” kata Haris (Bisnis.com, 15/11/2017).