Bisnis.com, JAKARTA — PT PAL (Persero) optimistis mengarungi tahun ini dengan menargetkan pendapatan mencapai Rp2,4 triliun, naik 100% dibandingkan dengan tahun lalu Rp1,2 triliun.
Optimisme tersebut tak terlepas dari pasar yang disasar perusahaan galangan kapal pelat merah itu.
Direktur Utama PT PAL Budiman Saleh mengatakan pihaknya memenuhi permintaan pembuatan armada TNI hingga perbaikan dan perawatannya.
“Bahwa kapal-kapal kombatan sesuai Undang-undang Nomor 16 Tahun 2012 pengerjaannya itu memang diputuskan untuk di Indonesia atau BUMN strategis. Dalam hal ini yang lead integrator sesuai UU adalah PT PAL,” katanya di Kantor Wakil Presiden RI, Senin (22/1/2018).
Dia menyebut, pemesanan kapal oleh TNI saja lebih dari empat armada. Pihaknya pun tahun ini akan memperbesar ekspor.
Jika sebelum-sebelumnya perseroan melakukan ekspor hanya ke Filipina, menurutnya tahun ini ekspor akan dilakukan pula ke Malaysia, Thailand, Senegal, Guinea Bissau, Kongo, Burkina Faso dan Gabon.
“Ini merupakan suatu proses yang bersifat pada taraf penetrasi. Adapun hasil dari penetrasi itu baru bisa dilihat tahun mendatang. Jadi optimisme kami sangat tinggi dilihat dari kualitas, harga, waktu delivery sangat menunjukkan progres yang baik di PT PAL,” ujarnya.
Dengan ekspor PT PAL pun dapat mengoptimalkan utilisasi. Dia merinci, tahun lalu utilisasi hanya 28%-29%. Diakuinya persentase tersebut sangat rendah. Padahal menurutnya, fasilitas produksi di PT PAL adalah hasil investasi restrukturisasi dana PMN.
“Jadi ironiskan. Oleh karena itu untuk 2018 Insha Allah dengan proyek-proyek yang ada mungkin utilisasi bisa sekitar 60%-70%. Jika kami bisa memaksimalkan utilisasi bisa cari order dari luar negeri,” ujarnya.
Dia menambahkan, proyek ekspor tersebut membantu menambah working capital perseroan. Di sisi lain dia mengakui perseroan belum akan mendapatakan penambahan modal tahun ini.
Dia berharap ada penambahan modal untuk menggencarkan ekspansi ke depan.