Bisnis.com, JAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) tengah mengajukan perluasan pengembangan kawasan pelabuhan Makassar New Port (MNP) menjadi 1.400 hektare. Kawasan ini dirancang untuk menjadi pusat logistik berikat di Kawasan Timur Indonesia (KTI).
Direktur Utama Pelindo IV, Doso Agung mengatakan izin pengembangan MNP yang dimiliki perseroan saat ini mencapai 300 hektare. Oleh karena itu, untuk memperluas pengembangan hingga 1.400 hektare, Pelindo IV mengusulkan kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk mengubah rencana umum tata ruang.
"Konsep besarnya, kawasan [MNP] itu menjadi pusat logistik berikat. Kami merancang Makassar New Port supermodern di mana terkoneksi secara multimoda," jelas Doso kepada Bisnis.com di Jakarta, Jumat (18/1/2018).
Doso menerangkan pengembangan MNP hingga 1.400 hektare bakal membutuhkan waktu tujuh tahun atau 2025 mendatang. BUMN kepelabuhan yang berbasis di Makassar itu juga bakal membuat rencana induk atau masterplan sebagai dasar bagi pengembangan MNP hingga 1.400 hektare.
Bila kawasan MNP rampung, Doso menilai kegiatan logistik di Makassar yang menjadi jantung perekonomian KTI bakal lebih efisien. Dia beralasan, kegiatan logistik terpadu di satu kawasan membuat operasional bisa berlangsung selama 24 jam.
Baca Juga
Sementara itu, saat ini kegiatan logistik hanya bisa berlangsung delapan jam kendati operasional pelabuhan bisa berlangsung sehari penuh. Benefit lain yang bisa diperoleh dari kegiatan logistik di satu kawasan adalah penurunan beban kemacetan di pusat kota Makassar.
Untuk diketahui, saat ini, Pelindo IV telah menyusun rencana pembangunan MNP hingga tahap kedua. Di tahap pertama yang terbagi dalam tiga paket, progres pembangunan telah mencapai 58,26%.
Berdasarkan paket atau fase pembangunan, progres di Tahap I A mencapai 57,99 %, Tahap I B sebesar 62,34%, dan Tahap I C sebesar 39,30%. Doso menyebut, operasional tahap pertama MNP dijadwakan pada Oktober 2018. Kapasitas arus petikemas di tahap pertama mencapai 1,5 juta TEUs.