Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TRANSAKSI BERJALAN: Peningkatan Impor Perlebar Defisit

Bisnis.com, JAKARTA Bank Indonesia menyatakan peningkatan impor berpotensi memperlebar defisit transaksi berjalan hingga 2%-2,5% pada tahun ini.
/Ilustrasi
/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia menyatakan peningkatan impor berpotensi memperlebar defisit transaksi berjalan hingga 2%-2,5% pada tahun ini.

Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo mengatakan, peningkatan disebabkan oleh perbaikan pertumbuhan ekonomi.

Dengan demikian, ekonomi yang lebih baik akan mendorong kegiatan impor.

"Ini akan berdampak current account deficit kita sedikit meningkat pada kisaran 2%-2,5% terhadap PDB," tegas Dody, Kamis (18/1/2018).

Untuk kuartal IV/2017, Dody melihat current account deficit (CAD) akan berada pada kisaran 2% sehingga posisi defisit keseluruhan 2017 berada di bawah 2% terhadap PDB.

"Ini satu level yang sehat karena level di bawah 3% itu semacam rule of thumb-nya kami," ujar Dody.

Adapun, kenaikan harga minyak dinilai akan berpengaruh terhadap impor. Namun, seberapa besar pengaruhnya akan tergantung pada besaran volume dan konsumsi di dalam negeri.

Di sisi lain, kenaikan harga minyak yang hampir menyentuh US$70 per barel akan memberikan dampak positif kepada ekspor.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hadijah Alaydrus
Editor : Achmad Aris
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper