Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo mengibaratkan perekonomian Indonesia seperti orang yang sehat, tetapi tidak bisa berlari.
“Kalau orang kolestrolnya baik, asam urat tidak ada, sakit ginjal, sakit jantung tidak ada, hanya sedikit masuk angin saja, tapi tidak bisa berlari cepat. Ini karena masi banyak masalah yang ditemukan di lapangan,” katanya dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan yang ditaja Otoritas Jasa Keuangan (OJK). saat meberi sambutan di acara tersebut, Kamis (18/1/2018).
Dia mengatakan, 2017, kinerja sektor perekonomian, termasuk indusri jasa keuangan membaik. Selain itu, harga komoditas juga membaik. Hal ini membuat beberapa lembaga internasioal memberikan rating yang baik kepada Indonesia.
“Namun, kemiskinan masih tinggi. Harga bahan pangan masih tinggi. Artinya, masih banyak ketimpangan-ketimpangan,” kata Jokowi.
Menurutnya, industri jasa keuangan harus mampu berkontribusi besar terhadap produk domestik bruto. Dia meminta industri jasa keuangan untuk mengoptimalkan perkreditan dengan UMKM.
“Memang memerlukan tenaga untuk megoptimalkan pembiayaan UMKM. Tapi, memang begitulah kerja kita. Ini untuk mengatasi ketimpangan yang ada. Sehingga kita memang seperti orang sehat yang bisa berlari kencang,” katanya.