Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Koperasi dan UKM mendorong koperasi menjadi pengelola pasar rakyat.
Data dari Kemenkop UKM mencatat sejak 2015-2017 sebanyak 196 unit pasar tradisional telah direvitalisasi yang pengelolaannya diserahkan kepada koperasi. Kementerian juga terus mendorong revitalisasi pasar tahun ini.
Menteri Koperasi dan UKM AA Gede Ngurah Puspayoga meresmikan beroperasinya Pasar Rakat Desa Bayunggede, Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali, Selasa (16/1/2018).
“Besar harapan kami dengan diresmikannya Pasar Desa Bayunggede ini dapat memberikan manfaat besar bagi para pedagang dan masyarakat di sekitarnya,” kata Puspayoga.
Adapun Bangli mengajukan rencana revitalisasi tiga pasar tradisional kepada Kemenkop dan UKM, namun baru satu unit pasar yang telah terealisasi, yakni Pasar Rakyat Bayunggede.
Dua pasar tradisional lainnya masih perlu memenuhi syarat administrasi terutama dalam hal perizinan dan penyediaan lahan serta aset yang jelas kepemilikannya.
Baca Juga
Pasar Rakyat Bayunggede termasuk dalam program revitalisasi Kementerian Koperasi dan UKM yang sumber anggarannya berasal dari dana tenaga pembantuan 2017 sebesar Rp684 juta.
Revitalisasi Pasar Rakyat Bayunggede merupakan solusi dari kendala yang selama ini dihadapi para pedagang, yakni kesulitan dalam akses pasar, serta ketersediaan tempat usaha yang layak.
Selanjutnya, menurut Puspayoga akan lebih baik pengelolaan pasar tradisional ini diserahkan penuh kepada Koperasi Kerta Wisata Bayunggede.
“Pengelolaannya harus dibuatkan koperasi pasar. Harus mencontoh koperasi pasar di Klungkung Srinadi. Itu sudah mampu membangun toko bangunan, supermarket pariwisata. Ini kan pengelolannya profesional,” jelasnya.
Puspayoga berharap ke depan, Koperasi Kerta Wisata Bayunggede siap menjalankan aktivitasnya sebagai pengelola pasar sehingga mampu menciptakan segala aspek peluang dalam tata kelola pasar.
“Saya mengharapkan para pedagang dan masyarakat agar benar-benar memanfaatkan sarana pasar yang representatif ini dengan sebaik-baiknya," katanya.
Dia juga berpesan agar para pedagang memelihara kebersihan dan lingkungan pasar. Selain itu, mengutamakan produk lokal untuk dijual agar mampu mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Sebelumnya, I Wayan Dipta, Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM, mengungkapkan pada 2017 Kemenkop dan UKM menargetkan untuk merevitalisasi 48 pasar rakyat di 19 provinsi dan 48 kabupaten atau kota dengan anggaran Rp45,6 miliar.
“Sampai akhir 2017 telah direvitalisasi 48 pasar rakyat dengan penyerapan anggaran mencapai 89,5%,” ujar I Wayan.
Dia menambahkan pada 2018 pihaknya telah menyiapkan anggaran melalui dana tugas pembantuan sebanyak 51 unit pasar terdiri dari 25 unit pasar di daerah perbatasan atau tertinggal dan 26 unit pasar di daerah reguler.
“Anggarannya sebesar Rp48 miliar untuk 51 unit pasar dan masing-masing unit pasar anggarannya Rp950 juta,” jelasnya.