Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia Januari–Desember 2017 mencapai US$168,73 miliar atau meningkat 16,22% dibanding periode yang sama tahun 2016, sedangkan ekspor nonmigas mencapai US$152,99 miliar atau meningkat 15,83%.
Ekspor non migas didominasi oleh sektor industri pengolahan, hasil pertambangan dan pertanian. Dari laporan BPS yang dirilis Senin (15/1/2018), jika dilihat berdasarkan sektor, maka ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari–Desember 2017 naik 13,14% dibanding periode yang sama tahun 2016. Demikian juga ekspor hasil pertanian naik 7,79% dan ekspor hasil tambang dan lainnya tumbuh 33,71%.
BPS juga mencatat daerah asal ekspor terbesar. Jawa Barat berada di posisi pertama dengan nilai US$29,18 miliar atau memiliki porsi 17,29%. Disusul Jawa Timur US$18,43 miliar dengan kontribusi 10,92% dan Kalimantan Timur US$17,63 miliar dengan porsi 10,45%.
Berikut daftar lengkap daerah asal ekspor terbesar:
- Jawa Barat, dengan nilai US$29,17 miliar
- Jawa Timur, dengan nilai US$18,42 miliar
- Kalimantan Timur, dengan nilai US$17,63 miliar
- Riau, dengan nilai US$16,35 miliar
- Banten, dengan nilai US$11,25 miliar
- Kepulauan Riau, dengan nilai US$11,18 miliar
- DKI Jakarta, dengan nilai US$9,36 miliar
- Sumatra Utara, dengan nilai US$8,81 miliar
- Jawa Tengah, dengan nilai US$7,46 miliar
- Sumatra Selatan, dengan nilai US$4,01 miliar
- Lampung, dengan nilai US$3,87 miliar