Bisnis.com, PADANG—PT Angkasa Pura II mencatatkan pengguna jasa angkutan udara di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Padang Pariman, Sumatra Barat sepanjang tahun lalu mengalami peningkatan hingga 11,2% atau mencapai 3,95 juta orang.
Humas PT AP II cabang BIM Fendrick Sondra mengatakan terjadi peningkatan jumlah penumpang hingga 11,2% sepanjang tahun lalu dari 3,55 juta orang pada 2016 menjadi 3,95 juta orang tahun lalu.
“Peningkatannya cukup tinggi, yaitu naik 11,2%. Makanya kami melakukan perluasan dan pengembangan bandara agar pelayanan kepada masyarakat menjadi lebih maksimal,” katanya, Selasa (9/1/2018).
Dia mengatakan tahun ini, manajemen memperkirakan kenaikan penumpang yang menggunakan jasa bandara tersebut bisa mencapai 4,35 juta orang atau mengalami peningkatan sebesar 10,12%.
Peningkatan itu, ditopang kian meningkatnya animo masyarakat untuk memanfaatkan transportasi udara, termasuk pembukaan sejumlah rute baru dari daerah itu.
Tahun ini, BIM akan melayani sejumlah rute internasional yakni menuju Kuala Lumpur (Malaysia), Singapura, dan Jeddah dan Madinah (Saudi Arabia).
Selain itu, juga melayani sejumlah rute domestik dengan penerbangan langsung menuju Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Medan, Batam, Tanjung Pinang, Pekanbaru, Jambi, Palembang, Bengkulu, dan Bandar Lampung.
Adapun, rincian jumlah penumpang tahun lalu terdiri atas kedatangan sebanyak 1,93 juta orang dan keberangkatan 1,96 juta orang, dengan keberangkatan domestik 1,84 juta orang dan kedatangan domestic 1,81 juta orang. Kemudian penumpang transfer 31.849 orang dan penumpang transit 29.849 orang.
Sedangkan untuk penerbangan internasional yakni untuk kedatangan penumpang mencapai 115.207 orang dan keberangkatan sebanyak 115.890 orang.
Jumlah kedatangan pesawat mencapai 12.906 pesawat dan keberangkatan 12.776 pesawat untuk domestik, dan penerbangan internasional dengan kedatangan 809 pesawat dan keberangkatan 929 pesawat.
“Hampir 84% dari total penerbangan domestik adalah melayani rute padat Padang – Jakarta,” ujarnya.
Rute itu sudah dilayani oleh maskapai Garuda Indonesia, Lion Air, Citilink, dan Sriwijaya Air menuju Bandara Soekarno Hatta dan Halim Perdanakusuma.
PERLUASAN
Sebelumnya, Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin menyebutkan pengembangan dan perluasan BIM dilakukan untuk mendukung mobilitas transportasi udara dan menunjang pengembangan pariwisata setempat.
Dia mengatakan perluasan dilakukan dengan dua tahap, yakni pertama memperluas bangunan terminal eksisting tahap I dari 20.568 meter persegi (m2) menjadi 33.600 m2, sehingga mampu menampung penumpang hingga 3,7 juta orang.
“Baru berikutnya tahap II adalah perluasan tahap ultimate, yang didesain modern dan terpadu, sampai mencapai kapasitas penumpang 5,7 juta orang,” katanya.
Menurutnya, perluasan tahap ultimate atau tahap dua mengusung konsep modern dengan desain tetap mengedepankan karakter dan kearifan lokal Sumatra Barat.
Adapun, perluasan terminal penumpang tahap ultimate seluas 16.350 m2 di bagian utara, atau menjadi 49.950 m2 yang sekaligus terhubung dengan ketera bandara.
Peningkatan kapasitas bandara itu juga diiringi dengan peningkatan fasilitas penumpang, yakni jumlah konter check in akan bertambah menjadi 32 konter dan 5 conveyor belt pengambilan bagasi.
Selain itu, konsep terminal juga akan diubah dengan memasukkan seluruh fasilitas pelayanan seperti toilet, mushola, area komersil, arena bermain anak, dan fasilitas lainnya ke dalam ruang tunggu keberangkatan, sehingga menciptakan ruang yang lebih luas bagi penumpang.
Dengan pengembangan tersebut, maka total luas lahan BIM menjadi 438,84 Ha, luas runway menjadi 3.000 m x 45 m, dan luas apron menjadi 80.520 m2 yang diklaim sanggup menampung 16 pesawat berbadan besar.
Selain itu, juga menyediakan 8 taxyway dengan luas 2.500 x 30 m, sehingga akan memperlancar lalu lintas pesawat dan meningkatkan on time performance (OTP) maskapai, serta mengakomodir lebih banyak penerbangan.