Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BERAS MEDIUM: Harga Pasar Lewati Ketentuan Beleid, Mendag Rangkul Stakeholder Perberasan

Kementerian Perdagangan mengemukakan akan terus memantau harga beras medium di pasar, dan berharap harganya akan turun setelah dilakukan operasi pasar.
Pekerja mengemas beras di gudang Bulog Serang, Banten, Senin (11/9)./ANTARA-Asep Fathulrahman
Pekerja mengemas beras di gudang Bulog Serang, Banten, Senin (11/9)./ANTARA-Asep Fathulrahman

Bisnis.com, JAKARTA- Kementerian Perdagangan mengemukakan akan terus memantau harga beras medium di pasar, dan berharap harganya akan turun setelah dilakukan operasi pasar.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita akan memonitor penyebab kenaikan harga beras medium di pasar.

“Dengan diluncurkannya itu [operasi pasar beras medium], maka kita akan lihat harusnya harga langsung akan turun. Apabila masih tidak. Akan kita cek betul dari atas sampai bawah. Kita akan lihat penyebab diaparitas harga yang tinggi,” kata Enggartiasto pada saat acara pelepasan operasi pasar di gudang perum Bulog Divre DKI – Banten, Selasa (9/1/2018).

Kemendag, ujarnya, dalam upaya menangulangi kenaikan harga beras medium akan melibatkan seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) perberasan.

“Pagi ini saya mau melepas beras yang akan dikirim, ini bagian dari perluasan titik yang akan menjual harga di bawah HET,” kata Mendag.

Dia meyakini dengan ketersediaan beras medium di pasar, akan bisa mengendalikan harga.

Untuk itu, ujarnyam akan ada 150 orang petugas atau staf di daerah didampingi oleh Satgas Pangan kemudian divre dan subdivre yang memonitor beras medium.

“Bagi yang tidak bersedia menjual beras maka patut diduga dia menikmati kenaikan yang tidak wajar.

Seperti diketahui, Kementerian Perdagangan dan Perum Bulog melepas puluhan truk bermuatan beras jenis medium dalam rangka operasi pasar yang dimulai hari ini.

Pelepasan sekaligus dimulainya operasi pasar dimulai dari pusat distribusi Bulog Divisi Regional DKI Jakarta. Direktur Utama Perum Bulog Djarot mengatakan pelepasan ini merupakan relaunching sekaligus perluasan titik pasar.

Hal ini sesuai hasil rapat koordinasi untuk pengendalian harga beras.

"Sekarang disebarkan ke 1.800 titik pasar tradisional di seluruh Indonesia. Sejak 1 Januari 2018, sejak diinstruksikan, maka sudah ditambah jumlah yang disebarkan per harinya sebanyak 13.000 ton. Ini untuk diguyur ke pasar agar suplai beras menjadi seimbang dan kembali kepada harga yang kita harapkan bersama," paparnya, Selasa (9/1/2018).

Bulog mengaku telah melakukan operasi pasar sejak November 2017. Namun, jumlah yang digelontorkan belum mampu meredam harga yang semakin tinggi.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menginstruksikan seluruh pelaku pedagang beras medium untuk menjual pangan itu tidak lebih tinggi dari harga eceran tertinggi mulai besok. Dia mengatakan jika masih ada yang membandel akan dilakukan penindakan.

“Besok [hari ini, Selasa] harus sudah mulai rata [harga beras medium] di seluruh pasar tradisional karena sudah masuk beras Bulog,” kata Enggar (Bisnis.com, 8 Januari 2018).

Menurutnya, harga beras medium yang dijual saat ini tidak boleh lebih tinggi dari harga eceran tertinggi (HET) yakni Rp9.450/kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper