Bisnis.com, JAKARTA – Program reforma agraria diyakini mampu memberikan peluang pengembangan produk unggulan di kawasan perbatasan. Hal ini dikarenakan reforma agraria berimplikasi pada ketersediaan lahan.
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo mengatakan hal ini sejalan dengan upaya pembangunan kawasan perbatasan. Menurutnya, peluang pengembangan produk unggulan masih terbuka luas.
“Di Kalimantan Tengah akan buka 600.000 hektare lahan baru, begitu juga daerah Kalimantan lainnya yang berbatasan dengan Malaysia. Kita tanami komoditas tertentu sehingga mempunyai skala ekonomi besar,” jelas Eko dalam laman resmi kementeriannya, Kamis (4/1/2018).
Selain itu, pihaknya juga mendorong keterlibatan pengusaha untuk berinvestasi. Pasalnya, investor bisa terlibat dalam pengembangan produk unggulan kawasan perdesaan (prukades) dengan menyediakan sarana pascapanen, sehingga ada jaminan pasar saat masa panen.
Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah Indonesia dan Malaysia bersepakat untuk membentuk gugus tugas atau task force untuk mempercepat pembangunan wilayah perbatasan.
“Kita undang pengusaha-pengusaha Malaysia untuk kerjasama dengan model pascapanen di daerah-daerah perbatasan dengan Malaysia. Kami berharap masuknya investor ini bisa mempercepat laju perekonomian di kawasan perbatasan,” imbuh Eko.