Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pabrikan Kemasan Sasar UKM

Industri kemasan tengah gencar menyasar segmen usaha kecil menengah (UKM) melihat potensi yang belum tergarap secara maksimal.
Industri kemasan/Jibiphoto
Industri kemasan/Jibiphoto

Bisnis.com, JAKARTA—Industri kemasan tengah gencar menyasar segmen usaha kecil menengah (UKM) melihat potensi yang belum tergarap secara maksimal.

Ketua Federasi Pengemasan Indonesia Henky Wibawa mengatakan segmen UKM, terutama sektor makanan, memiliki kesempatan berkembang didorong oleh peningkatan sektor pariwisata. Selama ini, produk makanan tradisional belum banyak dipasarkan dengan baik, terutama dari segi kemasan.

"Masyarakat sekarang ini suka jalan-jalan, kalau makanan di daerah dikemas dengan baik, ekonomi daerah akan tumbuh. Kami dan Kemenperin banyak membahas untuk meningkatkan kesempatan bagi UKM," ujarnya kepada Bisnis.com, Kamis (28/12/2017).

Menurutnya industri kemasan siap mendukung dengan teknologi kemasan yang menjaga daya tahan dan kebersihan produk. Henky menuturkan makanan tradisional perlu diawetkan terlebih dahulu dengan teknologi sterilisasi yang lebih ramah kesehatan karena tidak menggunakan bahan kimia.

Setelah disterilisasi, makanan dikemas supaya tidak tercemar. "Plastik untuk kemasan kan ada sifat masing-masing, daya kedap dan daya tembusnya beda-beda. Industri kemasan harus bisa memberikan produk yang tidak mudah dimasuki oksigen," katanya.

Sepanjang tahun ini, Henky menyatakan asosiasi memproyeksi pertumbuhan industri pengemasan berada di level 5% hingga 6%. Dengan proyeksi pertumbuhan tersebut, nilai pasar bisnis pengemasan diperkirakan  Rp89 triliun hingga Rp90 triliun pada akhir 2017.

Sebelumnya, Sekjen Asosiasi Industri Olefin Aromatik dan Plastik Indonesia Fajar Budiyono menuturkan hal senada.

Untuk mendorong pertumbuhan konsumsi plastik di sektor mamin lebih tinggi, dia mengatakan harus ada inovasi karena selama ini produk kemasan mamin hanya meniru dari luar negeri. Padahal, produk mamin dalam negeri memiliki variasi yang lebih beragam, misalnya jajanan kue basah.

"Usia makanan basah ini kan pendek, harus ada inovasi bagaimana bisa memperpanjang usia makanan melalui packaging," katanya. 

Adapun, untuk mendukung industri kecil menengah (IKM), Kementerian Perindustrian telah memfasilitasi pembangunan 24 Rumah Kemasan yang tersebar di 22 provinsi di bawah pengelolaan pemerintah daerah. Rumah Kemasan ini menjadi pusat informasi dan pelayanan kemasan bagi dalam negeri. 

Dalam pengembangan kemasan dan merek, Ditjen IKM juga telah memberikan dukungan bagi pelaku industri, khususnya IKM untuk memperbaiki kualitas kemasan produknya, dengan membentuk lembaga Klinik Pengembangan Desain Kemasan dan Merek sejak 2003. Lembaga ini memfasilitasi pengusaha IKM dalam meningkatkan mutu kemasan produknya.

Berdasarkan data Kemenperin, hingga saat ini pemerintah telah memberikan bantuan fasilitas dalam bentuk 6.998 desain kemasan, 7.396 desain merek dan bantuan kemasan cetak kepada 351 IKM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper