Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan transportasi, PT Blue Bird Tbk. berharap jumlah penumpang mengalami pertumbuhan setelah menggandeng Traveloka terkait layanan transportasi bandara.
Direktur Blue Bird, Sigit Priawan Djokosoetono mengatakan pangsa pasar bandara saat ini semakin besar mengingat kegiatan di bandara semakin ramai. Menurutnya, masyarakat semakin membutuhkan transportasi ketika kegiatan di bandara mengalami peningkatan.
Kerja sama antara perusahaan dengan Traveloka, sebagai aplikasi penyedia layanan pelesiran, dapat meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap layanan transportasi perusahaan yang terdapat dalam aplikasi traveloka. “Bagi Blue Bird merupakan achievement, memberikan multi-channel access kepada pelanggan, kali ini melalui Traveloka,” kata Sigit di Jakarta, Selasa (19/12/2017).
Sigit menjelaskan Blue Bird menyediakan dua pilihan layanan transportasi kepada masyarakat dalam kerja sama dengan Traveloka. Pertama, layanan transportasi Golden Bird dengan berbagai tipe mobil MPV dan sedan. Kedua, layanan transportasi shuttle bus Big Bird.
Dia menjelaskan, layanan transportasi Golden Bird merupakan layanan angkutan umum premium yang dapat mengantarkan masyarakat dari satu poin ke poin lainnya dari bandara ke kota-kota di Indonesia atau sebaliknya.
Layanan transportasi Golden Bird, lanjutnya, akan tersedia di 10 kota di Indonesia, yakni di Jakarta, Surabaya, Bandung, Bali, Solo, Semarang, Yogyakarta, Lombok, Medan, dan Manado. Dia menuturkan, tarif yang akan dikenakan terhadap masyarakat pengguna layanan Golden Bird merupakan tarif tetap atau fix price.
Tidak hanya itu, masyarakat juga akan mendapatkan kepastian ketika melakukan pemesanan. Bahkan, lanjutnya, masyarakat akan ditunggu oleh pengemudi layanan Golden Bird ketika terdapat perubahan jadwal keberangkatan pesawat. Saat ini, dia menuturkan, terdapat 500 armada dalam layanan Golden Bird yang tersedia di wilayah DKI Jakarta.
Sementara terkait layanan transportasi shuttle bus Big Bird, ungkapnya, merupakan layanan transportasi JA Connexion. Saat ini, ungkapnya, rata-rata tingkat keterisian atau load factor bus JA Connexion milik perusahaan berada di atas 50%.
Tanpa menyebutkan dengan pasti, dia menuturkan, load factor moda transportasi berbasis jalan raya tersebut dapat mengalami kenaikan dengan adanya kerja sama tersebut.
Caesar Indra, Senior Vice President Business Development Traveloka mengatakan masyarakat yang ingin menggunakan layanan transportasi menuju bandara pada aplikasi traveloka dapat melakukan pemesanan jauh-jauh hari sebelumnya.
Kondisi tersebut, lanjutnya juga memberikan kepastian bagi masyarakat dalam mendapatkan moda transportasi menuju bandara. Terkait dengan tarif, dia mengatakan, tarif flat yang harus dibayar oleh pelanggan sudah termasuk biaya tol, bahan bakar, dan parkir.
