Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah memperkirakan konsumsi gula mentah untuk kebutuhan industri mencapai 3,6 juta ton pada tahun depan.
Proyeksi tersebut lebih tinggi 6% ketimbang konsumsi gula mentah kebutuhan industri tahun ini sebesar 3,4 juta ton.
Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian Panggah Susanto menyatakan proyeksi pertumbuhan konsumsi berada di bawah proyeksi pertumbuhan industri makanan minuman sebesar 7%—8%.
“Kita tidak mengambil angka yang terlalu agresif. Pemerintah mengindikasikan pertumbuhan konsumsinya sekitar 5%—6%,” ujarnya di sela Musyawarah Nasional VI Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia di Jakarta, Selasa (12/12).
Sebagai gambaran, kebutuhan gula nasional sepanjang 2016 mencapai 5,7 juta ton. Sebanyak 2,9 juta ton di antaranya merupakan kebutuhan industri.
Sisanya sebanyak 2,8 juta ton merupakan konsumsi masyarakat.
Baca Juga
Produksi gula pada 2016 lalu hanya mencapai 2,2 juta ton. Sebanyak 1,2 juta ton di antaranya merupakan hasil produksi BUMN, dan sisanya sebanyak 999.600 ribu ton merupakan produksi swasta.
Pada tahun ini, produsen BUMN ditarget memproduksi sebanyak 1,6 juta ton gula.
Selisih permintaan dengan realisasi produksi sebesar 4,2 juta ton pada tahun lalu itu akhirnya terpenuhi impor.
Pada tahun ini, selisih tersebut diperkirakan semakin melebar lantaran realisasi produksi tak sesuai harapan. “Dari indikasinya, produksi tahun ini jauh lebih rendah dari tahun lalu,” ujar Panggah.