Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

REVITALISASI KILANG CILACAP, Perusahaan Patungan Dibentuk Akhir Desember

PT Pertamina (Persero) dan Saudi Aramco Oil Co. akan meneken perjanjian pembentukan perusahaan patungan untuk mengerjakan proyek revitalisasi Kilang Cilacap pada akhir Desember 2017.
Pekerja berpatroli dengan mengendarai sepeda di area Kilang RU IV Lomanis, Cilacap, Jateng, Selasa (21/2)./Antara-Idhad Zakaria
Pekerja berpatroli dengan mengendarai sepeda di area Kilang RU IV Lomanis, Cilacap, Jateng, Selasa (21/2)./Antara-Idhad Zakaria

Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina (Persero) dan Saudi Aramco Oil Co. akan meneken perjanjian pembentukan perusahaan patungan  untuk mengerjakan proyek revitalisasi Kilang Cilacap pada akhir Desember 2017.

Direktur Megaproyek Kilang dan Pengolahan Pertamina Ardhy Mokobombang mengatakan bahwa penandatanganan pembentukan perusahaan patungan itu merupakan amendemen dari perjanjian yang telah diteken pada 2016. Perubahan poin kesepakatan di antaranya tentang pengerjaan paket pendefinisian, rekayasa, dan desain (FEED) proyek.

"Kita mau akan mungkin dalam akhir bulan ini kita akan tanda tangan joint venture agreement [kesepakatan pembentukan anak usaha]," ujarnya belum lama ini.

Dengan amendemen tersebut, tutur Ardhy, pihaknya bisa memulai pengerjaan FEED tanpa harus menanti pembentukan perusahaan patungan.

Menurutnya, pembentukan anak perusahaan yang sedianya dilakukan sebelum memulai pengerjaan FEED, diubah menjadi setelah proyek sampai pada tahap keputusan akhir investasi.

Selain itu, dari sisi kepemilikan saham, menurutnya, tak mengalami perubahan. Pertamina, katanya, masih memegang saham 55% pada proyek penambahan kapasitas Kilang Cilacap.

Dia menilai, pada Kilang Cilacap belum diperlukan untuk menurunkan kepemilikan saham meskipun pemerintah memberikan opsi untuk mengurangi porsi Pertamina dalam proyek-proyek kilang.

"Share [porsi saham] itu memengaruhi bagaimana kita mengendalikan joint venture. Jadi kalau kita posisi minimum, tentu posisinya kurang baik. Ini kan kilang kita sendiri," kata Ardhy.

Begitu pula tentang kesepakatan kewajiban untuk menyerap semua hasil produksi kilang. Sebelumnya, sempat disampaikan bahwa Pertamina akan mengubah poin kesepakatan tentang penyerap hasil olahan kilang untuk mengurangi beban perseroan. Namun, menurut Ardhy, perseroan tetap menyerap 100% hasil olahan Kilang Cilacap.

Setelah kesepakatan perusahaan patungan diteken, Pertamina—Aramco akan memulai pengerjaan FEED. Pertamina menargetkan agar transfer aset, kepastian soal insentif fiskal bisa diketahui pada 2018.

Kilang Cilacap ditargetkan mulai beroperasi pada 2023 dari rencana awal 2022. Ketika beroperasi, kilang dengan nilai investasi sebesar US$4,5 miliar itu akan memiliki kapasitas produksi dari semula 270.000 barel per hari (bph) menjadi 370.000 bph.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper