Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PTBA Kepincut Olah Batu Bara Jadi Gas

PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) akan mempercepat pengembangan gasifikasi batu bara (coal gasification) sebagai bagian dan upaya peningkatan nilai tambah komoditas tersebut.
Aktivitas di area pertambangan batu bara PT Adaro Indonesia, di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, Selasa (17/10)./JIBI-Nurul Hidayat
Aktivitas di area pertambangan batu bara PT Adaro Indonesia, di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, Selasa (17/10)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) akan mempercepat pengembangan gasifikasi batu bara (coal gasification) sebagai bagian dan upaya peningkatan nilai tambah komoditas tersebut.

Direktur Pengembangan Usaha PTBA Fuad Iskandar Zulkarnain Fachroeddin mengatakan, pihaknya akan bermitra dengan perusahaan-perusahaan yang menguasai teknologi tersebut. PTBA pun akan bekerja sama dengan calon pengguna gas hasil gasifikasi tersebut.

"Gasifikasi batu bara untuk jadi gas dan mendukung industri petrokimia. Kami sudah lakukan pra FS [studi kelayakan] internal. Bila head of agreement [kesepakatan awal] sudah diteken, mungkin dalam hitungan hari, kami akan mulai tahapan bankable FS [studi kelayakan perbankan], amdal [analisis mengenai dampak lingkungan], dan sebagainya," ujarnya di kantor Kementerian BUMN, Senin (4/12/2017).

Adapun, lokasi proyek tersebut akan bersebelahan dengan PLTU mulut tambang Sumsel 8 di Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Akan ada dua opsi terkait proses pemanfaatan gasnya.

Pertama, gas tersebut akan dimanfaatkan di lokasi untuk industri petrokimia hingga menghasilkan pupuk. Kedua, gas tersebut akan dibawa ke tempat pengguna gas.

Dia mengungkapkan kebutuhan batu bara untuk proyek tersebut mencapai 9 juta ton per tahun. Renananya, proyek tersebut sudah bisa berproduksi pada akhir 2022 atau 2023.

Terkait dengan nilai investasi, Fuad mengaku belum bisa mengungkapkannya. Pasalnya, hal tersebut tergantung beberapa opsi yang masih harus dipilih.

"Ada beberapa opsi, nanti itu kaitannya dengan nilai investasi," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lucky Leonard
Editor : Sepudin Zuhri

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper