Bisnis.com, JAKARTA - PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) akan mempercepat pengembangan gasifikasi batu bara (coal gasification) sebagai bagian dan upaya peningkatan nilai tambah komoditas tersebut.
Direktur Pengembangan Usaha PTBA Fuad Iskandar Zulkarnain Fachroeddin mengatakan, pihaknya akan bermitra dengan perusahaan-perusahaan yang menguasai teknologi tersebut. PTBA pun akan bekerja sama dengan calon pengguna gas hasil gasifikasi tersebut.
"Gasifikasi batu bara untuk jadi gas dan mendukung industri petrokimia. Kami sudah lakukan pra FS [studi kelayakan] internal. Bila head of agreement [kesepakatan awal] sudah diteken, mungkin dalam hitungan hari, kami akan mulai tahapan bankable FS [studi kelayakan perbankan], amdal [analisis mengenai dampak lingkungan], dan sebagainya," ujarnya di kantor Kementerian BUMN, Senin (4/12/2017).
Adapun, lokasi proyek tersebut akan bersebelahan dengan PLTU mulut tambang Sumsel 8 di Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Akan ada dua opsi terkait proses pemanfaatan gasnya.
Pertama, gas tersebut akan dimanfaatkan di lokasi untuk industri petrokimia hingga menghasilkan pupuk. Kedua, gas tersebut akan dibawa ke tempat pengguna gas.
Dia mengungkapkan kebutuhan batu bara untuk proyek tersebut mencapai 9 juta ton per tahun. Renananya, proyek tersebut sudah bisa berproduksi pada akhir 2022 atau 2023.
Terkait dengan nilai investasi, Fuad mengaku belum bisa mengungkapkannya. Pasalnya, hal tersebut tergantung beberapa opsi yang masih harus dipilih.
"Ada beberapa opsi, nanti itu kaitannya dengan nilai investasi," katanya.