Bisnis.com, LOMBOK TENGAH - Lombok International Airport telah melakukan persiapan dampak dari erupsi Gunung Agung.
Terkait Info terbaru sesuai laporan informasi meteorologi untuk aktivitas Gunung Agung yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika serta pemantauan melalui VAAC Darwin saat ini telah meningkat statusnya menjadi siaga dengan peningkatkan status VONA menjadi ORANGE.
"Pada rapat kordinasi yang telah dilaksanakan hari ini tanggal 26 November 2017 pada pukul 17.00 WITA , maka hasil rapat menjadi bahan pertimbangan untuk penerbitan NOTAMN B8868/17 Due To Agung Volcanic Ash Lombok International Airport ditutup sejak pukul 17.55 WITA sampai dengan tanggal 27 November 2017 pukul 06.00 WITA," ujar General Manager Lombok International Airport, I Gusti Ngurah Ardita di Praya, Minggu (26/11/2017).
Lebih lanjut, Ardita mengatakan terhadap operasional penerbangan antara lain membuka crisis center dan melakukan persiapan apabila berdampak terhadap operasional baik yang berhubungan dengan pesawat maupun penumpang serta mengaktifkan posko terpadu dan media center.
Akibat hal tersebut ini maka berdampak pada operasional penerbangan sebagai berikut :
Garuda Indonesia - GA 450/451 – BALI
Garuda Indonesia - GA 364/365- SURABAYA
Garuda Indonesia – GA 430/433 – JAKARTA
Garuda Indonesia – GA 7032/7033 – BIMA
Garuda Indonesia – GA 638/639 - MAKASAR
Garuda Indonesia – GA 440/441- JAKARTA
Garuda Indonesia – GA 432 - JAKARTA
Citylink – QC 660/661 - SURABAYA
Lion Air – JT 649 – SURABAYA
Lion Air – JT 653 – BANDUNG
Lion Air – JT 655 – JAKARTA
Wings Air – IW 1963 – DENPASAR
Batik Air – ID 6659 - JAKARTA
AirAsia – AK308/309 - KUALA LUMPUR (KUL-LOP-KUL)
AirAsia – AK 306/307 - KUALA LUMPUR (KUL-LOP-KUL)
Silk Air – MI 127/128 – SINGAPORE (SIN-LOP-SIN)
Pihak Lombok International Airport juga telah berkordinasi dengan airlines untuk persiapan langkah penanganan penumpang.
"Kami melakukan langkah-langkah kordinasi internal dan stakeholder Lombok International Airport seperti Airlines, Ground Handling, Airnav, CIQ dan BMKG. Selain itu juga melakukan monitoring secara rutin dalam perkembangan aktivitas Gunung Agung melalui WA Grup Region Bali Nusra," ujar Ardita.
