Bisnis.com, JAKARTA—Pabrikan minuman dalam kemasan mulai menyasar pasar ekspor.
Merujuk data Badan Pusat Statistik, ekspor air minum dan mineral pada periode Januari hingga Oktober tumbuh 91,11% secara tahunan (year on year) dari US$7,74 juta menjadi US$14,79 juta.
Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Air Minum dalam Kemasan (Aspadin) Rachmat Hidayat mengatakan peningkatan nilai ekspor tersebut menunjukkan para pelaku industri air minum mulai menyasar pasar ekspor. Walaupun pertumbuhannya besar, tetapi nilai tersebut masih kecil dibandingkan penjualan domestik.
"Secara volume juga masih kecil, mungkin sekitar 1%. Namun ini memperlihatkan kalau produsen sekarang melihat ke pasar ekspor," ujarnya kepada Bisnis.com, Kamis (23/11/2017).
Rachmat menyebutkan karena nilai dan volume ekspor masih kecil, maka ruang pertumbuhannya lebih besar dibandingkan dengan penjualan dalam negeri. Adapun, beberapa negara tujuan ekspor air minum dan air mineral di antaranya adalah Jepang, Hong Kong, dan Australia.
Rachmat menyebutkan peningkatan ekspor tersebut belum tentu disebabkan karena permintaan dalam negeri yang melambat, tetapi lebih didorong oleh perluasan bisnis produsen dalam negeri.
Hingga akhir tahun ini, asosiasi memperkirakan penjualan air minum dalam kemasan mencapai 27 miliar liter atau tumbuh di kisaran 7% y-o-y. Tahun lalu penjualan mencapai 26 miliar liter. "Tahun depan kami memproyeksikan bisa tumbuh 9%," ujar Rachmat.