Bisnis.com, JAKARTA - PT Astratel Nusantara atau Astra Infra menyatakan berminat untuk ikut dalam lelang operator Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat. Astra Infra kepincut menjadi operator Pelabuhan Patimban karena pelabuhan itu menjadi salah satu proyek strategis nasional.
Direktur Astra Infra, Rahmat Samulo, mengatakan perseroan sudah menyiapkan belanja modal guna memenuhi persyaratan untuk ikut dalam lelang operator. "Mengenai porsi dan lainnya kami tunggu proses tendernya," ujarnya kepada Bisnis.com pada Rabu (15/11/2017).
Dia menambahkan Pelabuhan Patimban merupakan salah satu proyek infrastruktur strategis nasional. Oleh karena itu, Astra Infra berkeinginan untuk mendukung dan terlibat dalam pengembangan infrastruktur di Indonesia dengan menjadi operator di pelabuhan tersebut.
Sebagaimana diketahui, Indonesia memiliki porsi 51% di perusahaan yang akan menjadi operator Pelabuhan Patimban sedangkan 49% lainnya dimiliki Jepang.
Dari sisi porsi Indonesia, sebanyak 25% saham akan dipegang oleh perusahaan milik negara sedangkan 26% porsi swasta. Kementerian Perhubungan bakal menggelar tender untuk menentukan perusahaan yang layak menjadi operator Pelabuhan Patimban pada 2018.
Saat ini, Astra Infra baru mengelola satu pelabuhan, yakni PT Pelabuhan Penajam Banua Taka atau dikenal dengan nama Astra Infra Port - Eastkal. Pelabuhan ini merupakan basis untuk industri minyak dan gas, industri pertambangan Grup Astra.
Luas Pelabuhan Eastkal juga mencapai 95 hektare dengan 1 km tepi laut di lokasi yang terlindung di Teluk Balikpapan. Astra Infra menawarkan fasilitas pergudangan, lahan terbuka, bengkel perbaikan, dan pusat logistik berikat (PLB) di Pelabuhan Eastkal. Pelabuhan ini bisa melayani kapal berbobot hingga 10.000 DWT.