Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi Lesu, Contract Logistic Tetap Tumbuh

Bisnis contract logistic diperkirakan hanya tumbuh sekitar 10% sampai 12% tahun ini.
Ilustrasi aktivitas logistik/Reuters-Jason Lee
Ilustrasi aktivitas logistik/Reuters-Jason Lee

Bisnis.com, JAKARTA - Bisnis contract logistic diperkirakan hanya tumbuh sekitar 10% sampai 12% tahun ini.

Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Zaldy Ilham Masita mengatakan contract logistic tahun ini sedikit berkurang dibandingkan dengan tahun lalu karena kondisi ekonomi sedang lesu.

"Tahun 2018 kami harapkan akan lebih baik, bisa sampai 13%-14%," katanya kepada Bisnis pada Selasa (14/11/2017).

Salah satu penyebab ekonomi lesu adalah isu penurunan daya beli. Untuk menunjang pertumbuhan sektor logistik, dia berharap biaya-biaya di pelabuhan dan bandara yang berhubungan dengan kargo perlu dikurangi oleh pemerintah.

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi menjelaskan penurunan daya beli memang cukup berpengaruh terhadap contract logistic.

Pasalnya, meskipun tidak semua pelaku contract logistic bekerja sama dengan perusahaan ritel, jumlahnya cukup banyak, sehingga cukup berpengaruh khususnya karena kehadiran e-commerce.

"Contract logistic 60% untuk manufaktur. Tidak semua yang masuk ritel masuk dalam contract logistic. Tapi karena banyak jadi cukup berpengaruh," tuturnya.

Meskipun demikian, dia optimistis target lini bisnis contract logistic bisa tercapai sebelum tutup tahun. Namun, mereka mengantisipasi sejumlah kondisi yang dinilai bisa menghambat. Hingga November 2017 target yang dicanangkan masih di jalur yang tepat.

"Sampai akhir bulan ini masih sesuai dengan target yang direncanakan. Tetapi ada beberapa titik yang mengalami kemacetan dalam satu bulan ini seperti di kawasan Cikampek," ucapnya.

Menurutnya, Cikampek merupakan salah satu sentra industri. Oleh karena itu, jika arus barang dari dan ke Cikampek terhambat, dapat berdampak pada kinerja perusahaan logistik.

Salah satu penyebab kemacetan di ruas tol dari dan menuju Cikampek adalah pembangunan sejumlah proyek transportasi. Pemerintah sudah berupaya mengatasi kemacetan tersebut dengan melakukan pembatasan jam operasional truk logistik.

Kondisi lain yang diantisipasi adalah perubahan cuaca yang memasuki musim hujan. Pihaknya berharap tidak terjadi cuaca ekstrem yang bisa menghambat pengiriman barang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Abdul Rahman

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper