Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Contract Logistic, Pelaku Usaha Antisipasi Macet & Cuaca

Pelaku usaha optimistis target lini bisnis kontrak logistik bisa tercapai sebelum tutup tahun. Namun, mereka mengantisipasi sejumlah kondisi yang dinilai bisa menghambat.
Ilustrasi aktivitas logistik/Reuters-Jason Lee
Ilustrasi aktivitas logistik/Reuters-Jason Lee

Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku usaha optimistis target lini bisnis kontrak logistik bisa tercapai sebelum tutup tahun. Namun, mereka mengantisipasi sejumlah kondisi yang dinilai bisa menghambat.

Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi mengatakan hingga November 2017 target yang dicanangkan masih di jalur yang tepat.

"Sampai akhir bulan ini masih sesuai dengan target yang direncanakan. Tetapi ada beberapa titik yang mengalami kemacetan dalam satu bulan ini seperti di kawasan Cikampek," katanya kepada Bisnis pada Senin (13/11/2017).

Menurutnya, Cikampek merupakan salah satu sentra industri. Oleh karena itu, jika arus barang dari dan ke Cikampek terhambat dapat berdampak pada kinerja perusahaan logistik.

Salah satu penyebab kemacetan di ruas tol dari dan menuju Cikampek adalah pembangunan sejumlah proyek transportasi. Pemerintah sudah berupaya mengatasi kemacetan tersebut dengan melakukan pembatasan jam operasional truk logistik.

Kondisi lain yang diantisipasi adalah perubahan cuaca yang memasuki musim hujan. Pihaknya berharap tidak terjadi cuaca ekstrem yang bisa menghambat pengiriman barang.

Berdasarkan siklus tahunan, kata Yukki, pada akhir tahun biasanya grafiknya meningkat terutama dalam 20 hari terakhir Desember.

Berdasarkan hasil riset ALFI, pangsa pasar sektor contract logistic atau penyediaan jasa logistik yang di dalamnya mencakup pergudangan meningkat dalam 4 tahun terakhir.

Laju pertumbuhan majemuk tahunan (compound annual growth rate/CAGR) sektor ini mencapai 11,7% terhitung sejak 2013. Di antara seluruh negara di Asia Tenggara, Indonesia yang paling pesat pertumbuhannya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Abdul Rahman

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper