Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Permintaan Obat Terdongkrak, Margin Tergerus

Pabrikan farmasi mengeluhkan penurunan margin yang terjadi justru di tengah peningkatan permintaan obat generik.
Suasana apotik./JIBI
Suasana apotik./JIBI

JAKARTA—Pabrikan farmasi mengeluhkan penurunan margin yang terjadi justru di tengah peningkatan permintaan obat generik.

Wakil Ketua Umum GP Farmasi Ferry Soetikno menyatakan kenaikan permintaan dari pengadaan obat generik dibayangi dengan penurunan harga acuan lelang dalam beberapa tahun terakhir.

“Penetapan pemenang lelang berbasis harga paling mengorbankan kualitas karena kalau tidak margin semakin tertekan,” ujarnya.

Penurunan margin membuat pabrikan farmasi sulit mengalokasikan belanja modal untuk peningkatan kapasitas dan penelitian inovasi baru.

Sebagai gambaran, permintaan terhadap obat generik di dalam lelang tahun ini mencapai mencapai 9 miliar pil. Angka tersebut meningkat dua kali lipat dibandingkan dengan permintaan pada 2014 sebanyak 4 miliar pil.

“Permintaan terhadap obat meningkat, tetapi harganya turun 10%—15% per tahun, kalau dilihat dalam empat tahun terakhir maka turunnya sebesar 40%. Marjin kami tertekan dan dampaknya kami semakin kehabisan amunisi untuk meningkatkan kapasitas dan melakukan penelitian,” ujarnya.

Menurutnya, pemerintah perlu merujuk kepada sistem lelang pengadaan obat di Thailand yang mengacu kepada harga median obat pada pasar internasional. Terlebih, negara tersebut berkomitmen mengalokasikan 15% anggaran negara untuk belanja kesehatan.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyatakan pasar farmasi nasional setiap tahun terus mengalami pertumbuhan positif. Produsen farmasi lokal, menurutnya, mampu memasok sebanyak 70% kebutuhan obat dalam negeri.

Nilai pasar produk farmasi di Indonesia diperkirakan mencapai US$ 4,7 milIar, atau setara dengan 27% nilai pasar farmasi seluruh Asean. Produsen farmasi domestik didorong teruss meningkatkan kapasitas untuk meningkatkan penetrasi ekspor.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper