Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Logistik Perkotaan, 5 Kota Jadi Percontohan

Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia dan Pusat Studi Transportasi dan Logistik Universitas Gadjah Mada bekerja sama mengkaji penerapan konsep logistik perkotaan.
Ilustrasi kegiatan Logistik/Reuters-Jason Lee
Ilustrasi kegiatan Logistik/Reuters-Jason Lee

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) dan Pusat Studi Transportasi dan Logistik Universitas Gadjah Mada (UGM) bekerja sama mengkaji penerapan konsep logistik perkotaan di Indonesia.

Ketua Umum ALFI Yukki Nugrahawan Hanafi mengatakan ada lima kota yang dipilih sebagai objek kajian yaitu Medan, Jakarta, Yogyakarta, Denpasar, dan Makassar. Lokasi tersebut dipilih atas dasar kompleksitas logistik dan geografis.

"Sementara kami fokus di lima kota. Alasannya karena kota-kota tersebut kompleksitasnya tinggi dan mewakili Sumatra, Jawa, Bali, dan Indonesia timur," katanya kepada Bisnis pada Kamis (9/11/2017).

Yukki mengemukakan diskusi mengenai logistik perkotaan perlu dilakukan karena Indonesia tengah dihadapkan pada beragam permasalahan yang mendesak untuk diselesaikan.

Menurutnya, tantangan kedepan dalam logistik perkotaan adalah bagaimana kerja sama pemerintah, akademisi dan industri bersinergi dalam merancang dan mengelola pengiriman dan penerimaan barang ke atau dari kota yang mampu beradaptasi dengan permintaan dari konsumen.

Persoalan umum logistik kota-kota di Indonesia diantaranya adalah terbatasnya area perkotaan sebagai wilayah kegiatan, kompetisi pemakaian ruang antara angkutan penumpang dan barang, kemacetan yang akut, polusi udara yang semakin parah, serta terbatasnya fasilitas untuk konsolidasi dan dekonsolidasi barang.

Lebih lanjut, dalam konteks industri atau komersial, manajemen logistik bertujuan menciptakan aliran barang yang efektif baik dari sisi waktu, jumlah, dan lokasi dengan cara yang efisien.

Namun, dalam konteks logistik perkotaan, tujuan tersebut harus ditambahkan dengan pertimbangan nonkomersial seperti dampaknya terhadap polusi udara, kemacetan lalu lintas dan kenyamanan aktivitas nonlogistik yang terjadi di sebuah kota.

Kompleksitas tujuan urban logistik tersebut membutuhkan keterlibatan berbagai pihak yang saling terkait, yaitu industri selaku pelaku, pemerintah selaku pengatur, serta masyarakat selaku penerima manfaat dan dampak.

Selain itu, masukan pemikiran dari perguruan tinggi juga menjadi aspek penting yang patut untuk diperhatikan. Oleh karena itu, Selasa (7/11/2017) lalu Pustral UGM menggelar seminar urban logistik.

Lewat kegiatan tersebut diharapkan terjadi sinergi peran universitas, industri dan pemerintah dalam membangun sebuah konsep urban logistik yang bukan hanya efektif dan efisien, tetapi juga ramah lingkungan dan berkelanjutan.

UGM dan ALFI juga menandatangani nota kesepahaman untuk lingkup kerja sama pendidikan, penelitian, serta pelatihan dan pengembangan SDM di bidang logistik dan manajemen rantai pasok.

Dalam acara tersebut juga di launching Forum Logistik Perkotaan (FLP) yang nantinya diharapkan dapat menjadi wadah pertukaran informasi dan kerjasama antara perguruan tinggi, pemerintah, dan industri terkait isu-isu terkini logistik perkotaan di Indonesia maupun global.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Abdul Rahman

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper