Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertumbuhan Ekonomi Masih di Bawah Target, Begini Pandangan Jusuf Kalla

Berarti investasi kita masih perlu diangkat lebih banyak lagi dan ekspor harus lebih tinggi lagi karena tinggal itu.
Wapres Jusuf Kalla saat meninjau renovasi venue olahraga dan penataan kawasan di Komplek Olahraga Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, Selasa (3/10/2017)./Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR
Wapres Jusuf Kalla saat meninjau renovasi venue olahraga dan penataan kawasan di Komplek Olahraga Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, Selasa (3/10/2017)./Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR

Bisnis.com, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan peningkatan investasi dan ekspor menjadi harapan utama untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi akhir tahun.

Kemarin, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III/2017 hanya 5,06% atau masih di bawah ekspektasi pemerintah yakni mencapai 5,2% sampai akhir tahun.

"Berarti investasi kita masih perlu diangkat lebih banyak lagi dan ekspor harus lebih tinggi lagi karena tinggal itu," jelasnya di Kantor Wakil Presiden, Selasa (7/11/2017).

Pasalnya, Jusuf Kalla memastikan kontribusi Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sudah maksimal untuk mengerek konsumsi, melalui belanja pemerintah.

"Tinggal bagaimana APBN itu dapat memberi stimulan kepada pertumbuhan yang lainnya, seperti pembangunan infrastruktur akan menyebabkan logistik lebih murah, bisa memberikan pendapatan orang untuk meningkatkan konsumsi sehingga bisa naik," jelasnya.

Wapres melanjutkan, intinya adalah bagaimana meningkatkan investasi, baik dalam negeri maupun luar negeri, hanya itu yang bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Pemerintah menyatakan masih optimistis pertumbuhan ekonomi akhir tahun dan awal tahun depan akan lebih baik didorong perbaikan harga komoditas. "Kita harap di akhir tahun ini dan tahun depan bisa lebih baik karena ekonomi, harga komoditas sudah lebih baik, itu yang mendorong ekonomi kita," ujarnya.

Wapres menambahkan, percepatan perjanjian perdagangan dengan sejumlah negara dan kawasan akan juga memberikan dampak untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Irene Agustine
Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper