Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspansi Pembangkit Angin, Tarif Listrik Sidrap Tahap II Lebih Murah

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral memproyeksikan tarif beli listrik dari pembangkit listrik tenaga angin Sidrap Tahap II akan lebih murah ketimbang Sidrap Tahap I.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (7/11/2017)./Istimewa
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (7/11/2017)./Istimewa

Bisnis.com JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral memproyeksikan tarif beli listrik dari pembangkit listrik tenaga angin Sidrap Tahap II akan lebih murah ketimbang Sidrap Tahap I.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan mengatakan pembangkit listrik tenaga angin (PLTB) Sidrap Tahap I yang berlokasi di Sidrap Sulawesi Selatan saat ini sedang dibangun.

Dia memproyeksikan PLTB Sidrap Tahap I yang memiliki kapasitas 30x 2,5 megawatt tersebut akan memasuki fase commisioning pada Januari atau Februari tahun depan. Menurutnya, PLTB Sidrap Tahap I yang memiliki kapasitas total 75 megawatt (MW) tersebut memiliki tarif beli listrik sebesar 11,41 sen dolar AS per kilowatt per jam (kilowatt per hour/kWh).

“Ini mau dibangun tahap kedua 50 megawatt. Tarifnya sekitar 6,5 sen dolar AS per kWh. Sudah turun banyak. Kalau listrik tidak terjangkau harganya itu percuma kalau orang pada nggak bisa beli,” ujarnya di Bursa Efek Indonesia, Selasa (7/11/2017).

Selain Sidrap, lanjutnya, proyek PLTB juga ada di Jeneponto, Sulawesi Selatan yang dalam tahap pembangun. Selain itu, juga ada proyek PLTB Tanah Laut, Kalimantan Selatan yang memiliki kapasitas 60 megawatt.

Pada akhir September, Jonan mengunjungi PLTB Sidrap. Pembangkit ini diproyeksikan mampu melistriki 70.000 pelanggan di Sulawesi Selatan dengan daya listrik rata-rata 900 VA. Total akan terpasang 30 tiang di PLTB tersebut.

PLTB Sidrap merupakan pembangkit tenaga angin pertama dan terbesar di Indonesia yang memanfaatkan lahan kurang lebih 100 hektar. Dengan adanya PLTB tersebut tentunya akan memperkuat sistem kelistrikan di Sulawesi Selatan sehingga cadangan daya sistem Sulsel sebanyak 500 MW pada 2018.

Adapun, kondisi kelistrikan PT PLN (Persero) Wilayah Sulselrabar saat ini surplus dengan daya mampu 1.250 MW dan beban puncak mencapai 1.050 MW. Dengan demikian PLN masih memiliki cadangan daya 200 MW yang dapat memasok ke pelanggan.

Seiring dengan sinkronnya beberapa pembangkit baru, pada 2018 PT PLN (Persero) Wilayah Sulselrabar akan memiliki cadangan daya 500 MW. Oleh karena itu PLN mengajak investor agar jangan ragu berinvestasi di Sulsel karena listrik surplus dan jaringan semakin andal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lukas Hendra TM
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper