Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan memastikan operator Pelabuhan Patimban bakal dibuka lewat proses lelang
Perusahaan yang terpilih menjadi operator diharapkan bisa memberikan layanan prima dengan harga konpetitif.
Sekretaris Jenderal Kemenhub, Sugiharjo mengatakan Pelabuhan Patimban bakal dikelola oleh konsorsium yang terdiri dari perusahaan Indonesia dengan Jepang. Indonesia bakal memegang porsi saham 51% sedangkan Jepang 49%.
Dari porsi saham operator Indonesia, badan usaha pelabuhan (BUP) milik negara bakal menggenggam 25% saham sedangkan sisanya sebesar 26% bakal dimiliki oleh swasta. Sugihargjo mengapresiasi kalangan swasta yang berminat menjadi operator Pelabuhan Patimban.
"Kata kuncinya bukan soal pemerintah, BUMN, atau swasta. Kalau tidak ada kompetisi nanti tidak efisien. [Siapapun] Harus memberikan kualitas layanan yang baik dengan harga bersaing," jelas Sugiharjo kepada Bisnis.com, Senin, (6/11/2017)
Dia menggambarkan, Pelabuhan Palaran dikelola oleh swasta dengan masa konsesi hingga 50 tahun. Dia menyebut, operator Pelabuhan Palaran, yakni PT Pelabuhan Samudera Palaran, anak usaha PT Samudera Indonesia Tbk. bisa memberikan tarif terminal handling charge (THC) yang kompetitif.
Baca Juga
Sugiharjo menuturkan, saat ini pemerintah juga masih terus melakukan pembebasan lahan untuk pembangunan Pelabuhan Patimban. Anggaran untuk pembebasan lahan yang disiapkan mencapai Rp500 miliar.