Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kunjungan Turis Australia, Garuda Incar Kenaikan 19%

Garuda Indonesia memperpanjang kerja sama dengan Tourism Australia dalam hal promosi penerbangan.
Wisatawan mancanegara membeli tiket penyeberangan dari Pantai Sanur menuju destinasi wisata bahari Pulau Nusa Lembongan, Kabupaten Klungkung, Bali./Bisnis.com-Ema Sukarelawanto
Wisatawan mancanegara membeli tiket penyeberangan dari Pantai Sanur menuju destinasi wisata bahari Pulau Nusa Lembongan, Kabupaten Klungkung, Bali./Bisnis.com-Ema Sukarelawanto

Bisnis.com, JAKARTA - Garuda Indonesia memperpanjang kerja sama dengan Tourism Australia dalam hal promosi penerbangan. Lewat kerja sama tersebut, maskapai pelat merah ini mengincar kenaikan kunjungan turis dari Australia sebesar 19%.

Direktur Marketing dan Teknologi Informasi Garuda Indonesia Nina Sulistyowati mengatakan Australia merupakan pasar yang sangat penting. Pasalnya, jumlah turis dari Negeri Kanguru tersebut merupakan salah satu yang terbesar.

"Pertumbuhan turis dari Australia selalu di atas dua digit. Kami utamakan bagaimana meningkatkan kunjungan dari Australia ke Indonesia. Saat ini kenaikannya sekitar 17%. Kami usahakan bisa jadi 18% atau 19%," ujarnya selepas penandatangan kerja sama di Jakarta pada Jumat (3/11/2017).

Salah satu poin penting dalam kerja sama tersebut adalah mempromosikann kembali Bali yang merupakan destinasi favorit turis Australia. Pasalnya, sejak status Gunung Agung meningkat jumlah kunjungan ke Pulau Dewata menurun.

Di samping itu, Garuda juga akan mempromosikan 10 destinasi wisata baru selain Bali. Untuk diketahui, pemerintah telah mencanangkan target kunjungan 20 juta turis mancanegara pada 2019. "Tanpa bantuan dari kawan-kawan dari negara lain, sulit mencapai target tersebut," ucap Nina.

Kerja sama dengan Tourism  Australia ini merupakan perpanjangan dari periode September 2016 hingga Juni 2017. Selama periode tersebut jumlah penumpang yang diangkut Garuda Indonesia mencapai 521.142. Periode kerja sama kali ini mulai November 2017 hingga Juni 2018.

Nina menuturkan kedekatan Indonesia dan Australia secara geografis membuat banyaknya pengguna jasa di antara kedua negara untuk berkunjuang. Baik untuk keperluan biisnis, wisata, pendidikan maupun kesehatan.

Sementara itu, Regional General Manager South and South East Asia Tourism Australia, Brent Anderson mengatakan pertumbuhan jumlah wisatawan Australia sebesar 17% tahun ini tak akan terwujud tanpa kerja sama erat dengan Garuda Indonesia.

"Kami senang bekerja sama dengan Garuda, salah satu maskapai bintang lima dunia, untuk kembali membagikan apa yang Australia tawarkan. Mulai dari keindahan alam hingga tata kota unik di Melbourne, " ujarnya.

Garuda telah melayani penerbangan langsung dari dan menuju Australia lebih dari 60 penerbangan per pekan.  Penerbangan tersebut dilayani dari Jakarta dan Denpasar menuju Melbourne, Sydney, dan Perth.

Penerbangan dari Denpasar menuju Melbourne, Sydney, dan Perth dilayani satu kali setiap hari.  Sementara dari Jakarta menuju Melbourne, Sydney, dan Perth dilayani empat kali dalam sepekan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Abdul Rahman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper