Bisnis.com, JAKARTA - Pembangunan fisik proyek penambahan kapasitas Kilang Balikpapan akan dimulai pada Desember 2017.
External Communication Manager PT Pertamina (Persero) Arya Dwi Paramita mengatakan konstruksi fisik Kilang Balikpapan akan dilakukan pada Desember 2017 melalui peletakan batu pertama atau groundbreaking. Adapun, Kilang Balikpapan akan menjadi kilang pertama yang dimulai pengerjaan fisiknya dari enam proyek kilang yang saat ini sedang berjalan.
Seperti diketahui, PT Pertamina (Persero) saat ini sedang membangun enam kilang dengan empat proyek kilang penambahan kapasitas dan dua kilang baru. Empat proyek penambahan kapasitas kilang yakni Kilang Balikpapan, Kilang Cilacap, Kilang Balongan dan Kilang Dumai. Sisanya, dua kilang baru yakni Kilang Tuban dan Kilang Bontang.
Dari catatan Bisnis, rencananya, pembangunan fisik Kilang Balikpapan dimulai pada kuartal I/2017. Kemudian, proyek kilang lainnya seperti Kilang Tuban dan Kilang Cilacap juga ditarget bisa dimulai konstruksinya pada tahun ini yakni kuartal III/2017 dan kuartal IV/2017.
"Rencananya demikian (akan dilakukan groundbreaking Kilang Balikpapan pada Desember 2017)," ujarnya saat dihubungi Bisnis, Selasa (31/10/2017).
Namun, dia enggan memberikan keterangan lebih lanjut tentang proses yang berjalan saat ini berikut target penyelesaian dan nilai investasi yang akan dikeluarkan. Sebelumnya, Pertamina melakukan evaluasi target-target penyelesaian kilang. Khusus Kilang Balikpapan, penyelesaian tahap I rencananya selesai pada 2019 dan tahap II selesai di 2020.
Kendati demikian, target penyelesaian kilang direvisi menjadi Juni 2020 untuk Kilang Balikpapan tahap I dan 2021 untuk penyelesaian tahap II. Melalui proyek tersebut, kapasitas kilang akan naik dari 260.000 barel per hari (bph) menjadi 360.000 bph dengan standar produk Euro 2. Kemudian, tahap II akan menaikkan standar emisi produk dari Euro 2 menjadi Euro 5. Untuk melakukan penambahan kapasitas kilang, diperlukan investasi US$5,3 miliar.
Dengan naiknya kapasitas kilang, nantinya kilang bisa menghasilkan 80.000 bph gasolin, 70.000 bph diesel dan 30.000 bph avtur.
"Untuk detilnya, Kamis ada press con (conference)," katanya.