Bisnis.com, BANDUNG—Proyek kereta cepat Jakarta-Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka kemungkinan bakal digarap Jepang.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Jabar Eddy M Nasution mengatakan jika sudah ada keputusan terkait rencana pembangunan kereta cepat ke Kertajati maka pihaknya siap menindaklanjuti. “Tentu saja akan ada tindaklanjut, tapi sejauh ini kan baru gagasan,” katanya di Bandung, Selasa (24/10).
Meski gagasan, pihaknya sudah menerima informasi dari Kementerian Perhubungan jika kereta cepat tersebut akan berawal dari Cikampek, Purwakarta lalu menyusuri jalur Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) hingga berujung di Kertajati. “Nanti ada jalur ke Bandung satu lagi ke Cipali,” tuturnya.
Rencananya untuk kereta cepat Jakarta-Kertajati ini bakal digarap oleh pihak Jepang mengingat jalur tersebut berdekatan dengan proyek Pelabuhan Patimban. “Nanti kereta yang ke Bandung dibuat China ke Kertajati oleh Jepang karena ada Patimban disana dekat juga,” paparnya.
Eddy mengaku informasi Jepang menggarap proyek ini datang dari Menteri BUMN Rini Soewandi dan Menhub Budi Karya Soemadi beberapa waktu lalu. Namun meski begitu belum ada studi apapun dari pihak Jepang terkait ini. “Mereka belum melakukan penjajakan apapun termasuk studi,” ujarnya.
Pemprov Jabar sendiri selama ini belum pernah membahas rencana infrastruktur ke BIJB Kertajati menggunakan kereta cepat. Menurutnya meski menyangkut tata ruang pada akhirnya daerah akan mengikuti rencana pusat. “Proyek ini tinggal menunggu kesepakatan di tingkat pusat jadi kami belum ada tindaklanjut,” katanya.
Baca Juga
Dihubungi terpisah, Direktur Utama PT BIJB Virda Dimas Ekaputra menyambut baik rencana pusat mewujudkan akses ke bandara tersebut menggunakan kereta cepat. “Paten lah kalau tersambung kereta cepat,” katanya pada bisnis.
Meski kereta cepat belum spesifik tergambar dalam desain bandara Kertajati, Virda memastikan sudah merancang rencana terminal hub multimoda di areal tersebut. “Spesifik kereta cepat belum ada. Kami baru merencanakan akses kereta biasa dari Bandung ke Cirebon via aerocity Kertajati,” tuturnya.
Selain itu konektifitas transportasi kereta juga baru direncanakan adanya akses kereta biasa dari Jatibarang via aerocity Kertajati untuk melayani penumpang dari kawasan Karawang dan sekitarnya juga dari kawasan Jawa Tengah. “Itu kereta untuk jalur utara,” ujarnya.
Virda memastikan belum adanya rencana kereta cepat dalam desain multimoda pihaknya tidak menjadi soal. Dia melihat jika proyek ini diwujudkan maka pihaknya tinggal menyesuaikan hal itu dengan desain dan kesesuaian ruang di Kertajati. “Akan kita siapkan sesuaikan jika diperlukan segera,” katanya.
Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman Jabar Bambang Riyanto mengaku sudah didatangi pihak PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia terkait proyek tersebut. “Mereka sudah datang konsultasi terkait rencana di aerocity, selanjutnya mereka akan ke Dinas Perhubungan dan PT BIJB,” katanya.