Bisnis.com, JAKARTA—Pabrikan minuman beralkohol PT Delta Djakarta Tbk. terus menggarap potensi pasar, termasuk ke sejumlah daerah wisata di bagian timur Indonesia. Tahun ini perusahaan menargetkan penjualan dapat meningkat sebesar 5% hingga 7%.
“Strategi kami untuk tumbuh lebih banyak ekspansi saja ke daerah-daerah wisata yang belum maksimal kami garap, terutama di kawasan Indonesia Timur, seperti Raja Ampat, Sorong, Ambon, dan Manado,” ujar Ronny Titiheruw, Direktur Pemasaran Delta Djakarta, Senin (23/10/2017).
Ronny menuturkan selama ini pemasaran produk perseroan telah merata di wilayah Indonesia. Namun, pihaknya terus mencoba setiap peluang yang belum optimal.
Sepanjang semester I/2017, emiten dengan kode saham DLTA ini mencatatkan penurunan penjualan sebesar 11% y-o-y menjadi Rp723,45 miliar. Dia menyatakan pada kuartal III penjualan mulai membaik dibandingkan kuartal-kuartal sebelumnya seiring dengan permintaan masyarakat yang tumbuh.
“Kuartal IV juga kami harap bisa lebih tinggi karena mulai masuk musim libur Natal dan Tahun Baru. Turis-turis juga mulai berdatangan masuk,” ujarnya.
Selain menggenjot penjualan ke daerah wisata di kawasan Indonesia Timur, perseroan juga melakukan berbagai efisiensi biaya dengan mempertahankan utilitas pabrik dengan kapasitas terpasang sebesar 1,1 juta liter per tahun di atas 70%. Sementara itu, kapasitas terpasang minuman malt mencapai 2,5 juta liter dengan utilisasi maksimal.
Lebih jauh, Ronny mengatakan hingga saat ini pihaknya belum memiliki rencana untuk mengembangkan produk alkohol berkadar rendah dan nonalkohol untuk meningkatkan penjualan seperti yang dilakukan produsen minuman alkohol lainnya.