Bisnis.com, MATARAM - Investor asal Korea Selatan (Korsel) berminat menanamkan modal dalam bentuk pembangkit listrik dengan bahan bakar kayu turi di NTB.
Director of Mineral Resources Division Korindo Geunhyo An mengatakan setelah mendapatkan tawaran investasi di NTB, pihaknya tertarik untuk mengembangkan pembangkit listrik menggunakan kayu turi. Mengingat, di NTB, khususnya di Pulau Lombok, pemanfaatan pohon turi hanya sebatas daun dan bunga saja.
"Jadi ini 7,3 MW, listriknya sebagaian kita pakai dan sisanya akan kita jual kepada PLN. Konsep ini kita pindah ke Lombok, di sini kebanyakan ada pohon turi, tapi pohon turi hanya dimanfaatkan daunnya saja atau bunga tetapi batangnya di sini tidak dipakai," ujar An kepada Bisnis.com di Mataram, Senin (23/10/2017).
An melanjutkan, nilai investasi diperkirakan sekitar US$20 juta untuk satu pembangkit listrik. Namun, pihaknya belum bisa menentukan berapa pembangkit yang akan dibangun untuk wilayah NTB.
Salah satu faktor yang menentukan jumlah pembangkit adalah jumlah dan lokasi daerah yang masih kekurangan supply listrik. Daerah-daerah tersebut nantinya yang akan dipertimbangkan menjadi lokasi pembangunan pembangkit listrik.
"Kami sedang diskusi dan sosialisasi dengan Lombok Timur, Lombok Tengah, dan Lombok Utara, nanti kita baru tunjuk di mana karena ini harus kerja sama dengan PLN juga," ujar An.
Baca Juga
Selain di Lombok, Korindo juga berencana untuk membangun pembangkit listrik di kabupaten Sumbawa Barat. Namun, bahan baku untuk pembangkit listrik tersebut disebutnya akan berasal dari limbah jagung dan sekam yang memang banyak dihasilkan.
"Kami ingin secepatnya (realisasi), tetapi masih tunggu dari Pemda dan PLN juga, begitu clear akan segera dibangun," ujar An.