Bisnis.com zzjAKARTA-Proyek pembangunan kereta ringan atau light rail transit (LRT) Jabodebek sempat terkendala pendanaan. Namun, belakangan beberapa bank sudah setuju untuk memberikan pinjaman.
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, dulu pendanaan LRT sempat terhambat karena investor belum melihat potensi imbal hasilnya.
Namun, setelah pemerintah melakukan sejumlah upaya rekayasa, belakangan hasilnya mulai tampak.
"Ujung-ujungnya orang mau taruh duit kalau return-nya bagus," katanya di Jakarta, Jumat (20/10/2017).
Dia menyatakan, imbal hasil yang bisa diperoleh investor di kisaran 12%. Salah satu bank yang tertarik memberikan pembiayaan adalah PT CIMB Niaga Tbk. Nilai kreditnya sekitar Rp4 triliun.
Untuk diketahui, proyek LRT Jabodebek membutuhkan biaya investasi sarana dan prasarana sebesar Rp27,5 triliun pada tahap pertama.
Dari total investasi Rp27,5 triliun tersebut, Rp18,5 triliun di antaranya merupakan pinjaman perbankan. Sisanya, Rp9 triliun merupakan penyertaan modal negara kepada PT Kereta Api Indonesia (KAI) sebesar Rp7,6 triliun dan PT Adhi Karya Tbk. Rp1,4 triliun.
Pemerintah menargetkan penyelesaian financial closing untuk proyek tersebut sudah bisa dirilis pada November 2017.