Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Begini Pandangan Luhut Soal Proyek Kilang

Perencanaan pembangunan kilang minyak di dalam negeri dianggap kurang hati-hati sehingga saat ini dilakukan penyesuaian target penyelesaiannya.
Komplek kilang minyak milik Pertamina (Persero) Refinery Unit (RU) III Plaju Sungai Gerong, Palembang, Sumsel./Antara
Komplek kilang minyak milik Pertamina (Persero) Refinery Unit (RU) III Plaju Sungai Gerong, Palembang, Sumsel./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Perencanaan pembangunan kilang minyak di dalam negeri dianggap kurang hati-hati sehingga saat ini dilakukan penyesuaian target penyelesaiannya.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa pembangunan kilang saat ini masih berjalan. Dia menuturkan Direktur Utama Pertamina Elia Massa Manik pernah bercerita bahwa perseroan harus berhitung ulang untuk menjalankan proyek kilang.

Seperti diketahui, Pertamina menjalankan enam proyek kilang bersamaan yakni empat proyek penambahan kapasitas kilang dan dua proyek kilang baru.

Empat proyek penambahan kapasitas kilang yakni Kilang Balikpapan, Kilang Balongan dan Kilang Dumai yang dibangun sendiri oleh Pertamina, Kilang Cilacap yang bermitra dengan Saudi Aramco. Dua kilang lainnya yakni Kilang Tuban dan Kilang Bontang merupakan kilang baru dengan kapasitas masing-masing 300.000 bph.

"Saya kira on going. Sebenarnya begini, Pak Massa Manik memang saya tanya soal ini. Memang dia bilang harus hitung ulang lagi mengenai kilang ini," ujarnya dalam Konferensi Pers Kinerja 3 Tahun Jokowi-JK di Kantor Staf Presiden, Rabu (18/10/2017).

Dari cerita Elia, tutur Luhut, perencanaan pembangunan kilang sebelumnya belum cukup mempertimbangkan kemampuan keuangan perseroan. Dengan demikian, saat ini, jadwal pembangunannya harus disesuaikan dengan kemampuan keuangan Pertamina.

Sebagai gambaran, untuk proyek penambahan kapasitas Kilang Balongan membutuhkan dana US$1,27 miliar, Kilang Balikpapan Us$5,3 miliar, Kilang Cilacap US$4,5 miliar, Kilang Tuban sekitar US$13 miliar dan Kilang Bontang sekitar US$8 miliar.

Proyek penambahan kapasitas Kilang Balikpapan tahap 1 akan diselesaikan pada Juni 2020 dengan kapasitas 260.000 barel per hari (bph) menjadi 360.000 bph dengan standar Euro 2. Kemudian, tahap 2 selesai di 2021 dengan kapasitas yang sama namun standarnya naik ke Euro 5.

Proyek lainnya, yakni Kilang Balongan dimulai tahun ini ditarget selesai 2021 dari semula 2020. Kilang Balongan akan naik kapasitasnya dari 250.000 bph menjadi 450.000 bph.

Adapun, proyek yang dibangun dengan mitra yakni Kilang Cilacap dan Kilang Rosneft juga mundur dari target semula. Kilang Cilacap yang akan dibangun bersama Saudi Aramco akan selesai di 2023 dari target awal di 2021. Kemudian, Kilang Tuban yang dibangun bersama Rosneft akan selesai di 2024 dari semula 2021.

Sisanya, yakni kilang baru Bontang berkapasitas 300.000 bph dan proyek penambahan kapasitas Kilang Dumai masih menanti evaluasi perseroan targetnya. Padahal, sebelumnya Bontang ditarget selesai di 2023 dan Dumai selesai di 2024.

Adapun, dari materi paparan kinerja perseroan kuartal IV/2016, Kilang Balikpapan tahap 1 ditargetkan selesai di 2019. Kemudian, Kilang Balongan dan Balikpapan tahap 2 di 2020. Sementara itu, Kilang Cilacap dan Kilang Tuban di 2021 juga Bontang di 2023 serta Dumai di 2024.

Namun, dari paparan Direktur Mega Proyek Kilang dan Petrokimia Pertamina ketika masih ditempati Rachmad Hardadi, terdapat perbedaan target yakni Balikpapan tahap 1 menjadi 2020 dan tahap 2 selesai di 2021. Kemudian, Kilang Cilacap 2023 dan Kilang Bontang menjadi 2024. Adapun, kapasitas kilang saat ini sekitar 800.000 bph dengan tingkat konsumsi BBM sebesar 1,6 juta bph.

"Menurutnya (menurut Elia Massa Manik), dulu kita kurang hati-hati dalam melakukan perhitungan," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper