Bisnis.com, JAKARTA — PT Hutama Karya tengah mencari pinjaman senilai Rp8 triliun untuk memenuhi kebutuhan pendanaan proyek jalan tol Bakauheni—Terbanggi Besar di Lampung dari total Rp16 triliun.
Direktur Utama PT Hutama Karya I Gusti Ngurah Putra menyatakan bahwa sejauh ini perseroan masih memiliki cukup ekuitas untuk melakukan konstruksi. Ekuitas tersebut berasal dari sekuritisasi jalan tol JORR (Jakarta Outer Ring Road) S senilai Rp6,50 triliun dan dana hasil penyertaan modal (PMN) negara selama 2 tahun terakhir.
“Sekarang financial close lagi diinisiasi oleh SMI [PT Sarana Multi Infrastruktur], tetapi konstruksi tidak ada masalah karena kami punya duit outstanding Rp8 triliun untuk membayar konstruksi,” ujarnya, baru-baru ini.
Putra menjelaskan, dana konstruksi salah satunya berasal dari PMN sebesar total Rp5,60 triliun yang diperoleh pada 2015 dan 2016.
Dana PMN itu digunakan untuk konstruksi proyek jalan tol Palembang—Indralaya sebesar Rp2 triliun, Medan—Binjai sebesar Rp1 triliun, dan sisanya Rp2,60 triliun digunakan untuk Bakauheni—Terbanggi Besar.
Baca Juga
Dia mengakui, proses pendanaan proyek jalan tol tersebut lebih lama ketimbang dua ruas prioritas sebelumnya yaitu Palembang—Indralaya dan Medan—Binjai. Menurut Putra, hal itu dipengaruhi oleh panjangnya ruas tol Bakauheni—Terbanggi Besar yakni 140 kilometer dan besarnya investasi yang dibutuhkan.
“Uang besar kan butuh waktu, tidak seperti membalikkan tangan. Banyak analisisnya dari sisi keuangan, tapi saya yakin akhir tahun ini sudah bisa,” ujarnya.
Dia menuturkan bahwa progres konstruksi jalan tol tersebut telah mencapai 40% dan pembebasan lahan terus berjalan dengan memanfaatkan dana talangan lahan.
Sejauh ini, Hutama Karya telah mengucurkan total Rp4 triliun untuk dana talangan lahan dan telah dikembalikan Rp1 triliun.
Dia menambahkan, setelah mengoperasikan jalan tol Palembang—Indralaya dan Medan—Binjai, perusahaan juga tengah menyiapkan pengoperasian tol Bakauheni—Terbanggi Besar seksi 1 (Sidomulyo—Pelabuhan Bakauheni) yang ditargetkan rampung pada Desember 2017.
Jalan tol Bakauheni—Terbanggi besar merupakan ruas prioritas Trans-Sumatra dan ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional. Ruas ini akan menjadi jalan utama dari dan menuju Pelabuhan Bakauheni yang merupakan salah satu pelabuhan utama yang menghubungkan Jawa dengan Sumatra.