Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KABAR GLOBAL 13 OKTOBER: Rencana Penaikan Bunga Masih Terjaga, Tarif Mahal Analis Morgan Stanley

Sejumlah berita global mewarnai pemberitaan media nasional pada hari ini, Jumat (13/10/2017), di antaranya tentang rencana penaikan suku bunga AS oleh The Fed serta besarnya tarif yang dipatok Morgan Stanley untuk konsultasi langsung dengan analisnya.
Gedung Morgan Stanley. /Reuters
Gedung Morgan Stanley. /Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah berita global mewarnai pemberitaan media nasional pada hari ini, Jumat (13/10/2017), di antaranya tentang rencana penaikan suku bunga AS oleh The Fed serta besarnya tarif yang dipatok Morgan Stanley untuk konsultasi langsung dengan analisnya.

Berikut rangkuman berita utama di sejumlah media nasional:

Rencana Penaikan Bunga Masih Terjaga. Para pejabat bank sentral AS (The Fed) cenderung satu suara bahwa potensi kenaikan suku bunga satu kali lagi pada tahun ini masih terjaga, kendati laju inflasi masih berada di bawah target 2%. (Bisnis Indonesia)

IMF Khawatirkan Utang Negara-Negara G-20. Dana Moneter Internasional atau IMF untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun terakhir optimistis dengan pertumbuhan ekonomi global. Walaupun begitu, lembaga dunia tersebut mengkhawatirkan sebuah masalah baru, yaitu meningkatnya utang di negara-negara dengan perekonomian terbesar di dunia. (Investor Daily)

Hamas dan Fatah Sepakat Berdamai. Dua faksi utama di Palestina yang cukup lama saling berseteru, yaitu Hamas dan Fatah, pada Kamis (12/10) menandatangani kesepakatan untuk mengakhiri perpecahan selama satu dekade. (Investor Daily)

Tarif Mahal Bertemu Analis Morgan Stanley. Pengelola dana alias fund manager harus merogoh kocek mahal untuk berkonsultasi dengan analis saham Morgan Stanley. Bank investasi asal Amerika Serikat (AS) ini akan mengutip biaya sekitar US$2.500 per jam atau sekitar Rp33,75 juta (1 US$ = Rp13.500) bagi fund manager yang berkonsultasi one on one meeting dengan analisnya. (Kontan)

MAXpower Mencari Dana Lewat Penjualan Saham. MAXpower Group Pte. Ltd., anak usaha Standard Chartered PLC., yang tengah tersandung kasus suap proyek listrik di Indonesia, berencana mencari pendanaan. (Kontan)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper