Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertumbuhan Diproyeksikan Capai 7%

Pertumbuhan industri makanan dan minuman diperkirakan tetap bertahan di level 7%8%.
Pedagang menata aneka ragam kue kering yang dijual di pasar Sukaramai Pekanbaru, Riau, Minggu (11/6)./Antara-Rony Muharrman
Pedagang menata aneka ragam kue kering yang dijual di pasar Sukaramai Pekanbaru, Riau, Minggu (11/6)./Antara-Rony Muharrman

Bisnis.com, JAKARTA—Pertumbuhan industri makanan dan minuman diperkirakan tetap bertahan di level 7%—8%.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyatakan penyerapan produk industri makanan minuman pada tahun ini masih kuat.

“Penyerapan produk industri makanan minuman masih kuat sekali di dalam negeri. Pertumbuhannya mungkin akan tetap konsisten di atas 7%. Untuk tahun ini rasanya masih dapat didorong tetap 7%—8%,” ujarnya di Jakarta, Selasa (10/10/2017).

Airlangga menyadari pertumbuhan industri makanan minuman tengah melambat, yakni sebesar 7,19% pada kuartal kedua tahun ini. Pertumbuhan itu sedikit melandai bila dibandingkan dengan kuartal sebelumnya sebesar 8,15%.

Hanya saja, sektor industri makanan dan minuman masih memegang peranan sebesar 34,42% terhadap total PDB industri non migas. “Artinya sektor ini masih memegang peranan yang sangat besar terhadap ekonomi  Indonesia,” ujarnya

Terlebih, Indonesia dengan populasi melebihi 250 juta penduduk merupakan pasar yang sangat besar bagi industri tersebut. Menurutnya, pabrikan makanan minuman perlu meningkatkan kualitas dan inovasi produk untuk meningkatkan kinerja penjualan karena pabrikan lokal tidak hanya perlu menyesuaikan standar pasar domestik, tetapi perlu meningkatkan penetrasi ke pasar ekspor. Airlangga menyatakan pabrikan dapat mendorong perbaikan kualitas sistem pengolahan dan manajemen keamanan pangan untuk menembus pasar ekspor.

“Mulai dari pemilihan bahan baku, pengolahan, pengemasan sampai distribusinya. Karena sekarang pasarnya semakin luas dan semakin mengarah kepada innovation dan safety,” ujarnya,

Sumbangan ekspor produk makanan minuman pada semester pertama tahun ini mencapai US$15,4 miliar. Sementara itu, impor produk makanan minuman pada periode yang sama sebesar US$4,7 miliar. “Neraca perdagangan untuk makanan minuman masih positif,” ujarnya.

Realisasi investasi sektor industri makanan dan minuman pada periode yang sama mencapai Rp37,3 triliun pada semester pertama 2017, atau naik 25% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper