Bisnis.com, JAKARTA— Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir September 2017 tercatat senilai US$129,4 miliar.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Agusman mengatakan posisi cadangan devisa pada akhir September cukup untuk membiayai 8,9 bulan impor atau 8,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
Nilai tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan posisi akhir Agustus sebesar US$128,8 miliar.
“Peningkatan tersebut terutama dipengaruhi oleh penerimaan devisa,”katanya, dalam keterangan resmi, Jumat (6/10/2017).
Devisa tersebut berasal dari penerimaan pajak dan devisa hasil ekspor migas bagian pemerintah, penarikan pinjaman luar negeri pemerintah, serta hasil lelang Surat Berharga Bank Indonesia (SBBI) valas
Lebih lanjut dia mengatakan, penerimaan devisa itu juga melampaui kebutuhan devisa terutama untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan SBBI valas jatuh tempo.
Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.