Bisnis.com, JAKARTA — Survei Konsumen Bank Indonesia mengindikasikan keyakinan konsumen pada September 2017 meningkat. Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) September 2017 sebesar 123,8, lebih tinggi dari 121,9 pada Agustus 2017.
Mengacu pada laman resmi Bank Indonesia, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Agusman mengatakan, menguatnya optimisme tersebut didorong oleh kenaikan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) dari 133,2 menjadi 137,2, terutama disokong oleh membaiknya ekspektasi terhadap ketersediaan lapangan kerja dan kegiatan usaha dalam 6 bulan mendatang.
"Meningkatnya optimisme konsumen tersebut terutama didorong oleh ekspektasi terhadap ketersediaan lapangan kerja dan kegiatan usaha," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Agusman melalui keterangan pers, Kamis (5/10/2017).
Sejalan dengan hal itu, rasio pengeluaran untuk konsumsi juga meningkat. Hasil survei menunjukkan rata-rata rasio pengeluaran konsumsi masyarakat pada September 2017 sebesar 66,4%, atau meningkat dibandingkan dengan 63,8% pada bulan sebelumnya.
Sebaliknya, rasio pengeluaran untuk pembayaran cicilan pinjaman dan rasio untuk tabungan masing-masing mengalami penurunan dari 15,1% dan 21,1%, menjadi 14,4% dan 19,2%.
Hal serupa juga ditunjukkan oleh Indeks Ekonomi (IKE) yang saat ini sedikit menurun dari 110,6 pada Agustus menjadi 110,3 akibat tekanan penghasilan konsumen.
Konsumen memperkirakan tekanan kenaikan harga meningkat pada 3 bulan mendatang hingga Desember 2017.
Perkiraan naiknya tekanan harga ini terutama dipengaruhi oleh faktor musiman menjelang Natal dan Tahun Baru. Meski demikian, konsumen memperkirakan tekanan harga pada 6 dan 12 bulan akan mengalami penurunan.
Adapun, dalam survei itu disebutkan bahwa kenaikan IKK September terjadi pada hampir semua kelompok responden, terutama pada responden dengan pengeluaran Rp2,1 sampai Rp3 juta dan Rp4,1 sampai Rp5 juta serta kelompok umur 20-30 tahun dan 51-60 tahun. Secara regional, kenaikan IKK tertinggi terjadi di Banten dan Surabaya.