Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Impor Mendominasi, Pemerintah Didesak Perhatikan Sektor Hulu Farmasi

Pemerintah perlu memprioritaskan pengembangan sektor hulu farmasi untuk menurunkan harga obat. Salah satu penyebab mahalnya berbagai produk farmasi merupakan tingginya ketergantungan terhadap bahan baku impor.
Ilustrasi obat/JIBI
Ilustrasi obat/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah perlu memprioritaskan pengembangan sektor hulu farmasi untuk menurunkan harga obat.  Salah satu penyebab mahalnya berbagai produk farmasi merupakan tingginya ketergantungan terhadap bahan baku impor.

Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Farmasi Dorojatun Sanusi menyatakan industri farmasi bergantung terhadap bahan baku impor. Menurutnya, pasokan bahan baku impor setiap tahun mencapai 95% dari kebutuhan industri.

“Hampir sama sekali tidak ada pasokan bahan baku lokal, terutama karena memang masih jarang sekali yang mau main di hulu,” ujarnya kepada Bisnis.com, Kamis (5/10/2017).

Menurutnya, salah satu jalan keluar untuk mengembangkan sektor hulu adalah dengan menerapkan insentif berbasis riset. Sebab sektor hulu farmasi merupakan industri yang begitu padat teknologi.

Dorojatun menyarankan pemerintah untuk mendorong lebih banyak pabrikan pemegang obat paten multinasional bermitra dengan pabrikan lokal. Dengan demikian, pengembangan sektor hulu sekaligus mempercepat adanya alih teknologi. “Kalau bisa pemerintah terus konsisten memberikan kemudahan berinvestasi untuk pemain sektor hulu,” ujarnya.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper