Bisnis.com, JAKARTA - Peringkat daya saing Indonesia mengalami kenaikan. Faktor apa saja yang membuat peringkat ini terkerek?
Berdasarkan laporan The Global Competitiveness Index 2017-2018 yang dirilis oleh World Economic Forum, Indonesia berada di peringkat 36 dari 137 negara. Peringkat tersebut naik dari posisi tahun lalu 41 dari 138 negara.
“Indonesia telah memperbaiki semua performa dari pilar yang ada. Peringkat kali ini lebih banyak didorong oleh market size dan kondisi makroekonomi yang relatif kuat,” bunyi penggalan laporan tersebut, seperti dikutip pada Rabu (27/9/2017).
Semua sub-indeks mengalami kenaikan peringkat. Pertama, sub-indeks kebutuhan dasar naik dari 52 pada tahun lalu menjadi 46 pada tahun ini. Kedua, sub-indeks penambahan efisiensi naik dari 49 menjadi 41. Ketiga, sub indeks inovasi dan faktor kecanggihan naik tipis dari 32 menjadi 31.
Berikut rincian peringkat tiap pilar pembentuknya:
Piliar | 2016/2017 | 2017/2018 |
Institusi | 56 | 47 |
Infrastruktur | 60 | 52 |
Lingkungan Makroekonomi | 30 | 26 |
Kesehatan dan Pendidikan Dasar | 100 | 94 |
Pendidikan Tinggi dan Pelatihan | 63 | 64 |
Efisiensi Pasar Barang | 58 | 43 |
Efisiensi Pasar Pekerja | 108 | 96 |
Pembangunan Pasar Keuangan | 42 | 37 |
Kesiapan Teknologi | 91 | 80 |
Market Size | 10 | 9 |
Kecanggihan Bisnis | 39 | 32 |
Inovasi | 31 | 31 |
Keterangan:
2016/2017 ada 138 negara
2017/2018 ada 137 negara
Sumber: World Economic Forum, diolah